klikkalimantan.com, MARTAPURA – Nashrullah Shadiq, selaku pejabat definitif Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Banjar, pastikan siap benahi persoalan data. Khususnya terkait data valid luas lahan dan luas tanam sektor pertanian di Kabupaten Banjar.
Pernyataan tersebut diungkapkan Nashrullah Shadiq usai Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur, mengambil sumpah janji jabatannya sebagai pejabat definitif Kadis Pertanian, di Aula Sultan Sulaiman Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Banjar, Rabu (11/10/2023).
“Terkait data luas lahan dan luas tanam ini menjadi program 100 hari kerja kita. Jadi, saya ingin data itu berangkat dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Karena kita tahu, petani itu ada yang berkelompok. Artinya data tersebut bisa diperoleh dari mereka, meski datanya masih mentah,” ujarnya.
Dengan memperoleh data awal tersebut, lanjut Nashrullah Shadiq yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tentunya akan lebih mudah untuk menentukan program kegiatan di wilayah tersebut.
“Jadi kita akan melakukan pembenahan data. Sehingga bisa mendapatkan potensi-potensi di wilayah tersebut, untuk menentukan program atau kegiatan apa nantinya yang harus dilakukan,” katanya.
Seperti persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang tengah terjadi saat ini, lanjut Nashrullah Shadiq, mestinya juga harus dilakukan pemantauan secara intensif.
“Terkait Karhutla saat ini, mungkin agak lepas dari pemantauan kita, karena terlalu fokus terhadap lahan persawahan. Padahal peristiwa Karhutla banyak terjadi di lahan konsesi pihak ketiga, misal di lokasi PTPN. Mestinya, jika terjadi kebakaran di lahan tersebut, itu merupakan tanggung jawab mereka,” ucapnya.
Untuk menyelesaikan semua persoalan tersebut, papar Nashrullah Shadiq, PPL mestinya dapat menjadi ujung tombak Dinas Pertanian untuk melaporkan kondisi Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP).
“Mestinya, apa pun yang terjadi di wilayah kerja meraka, dapat dilaporkan. Sehingga ada yang merekap data laporannya, tak terkecuali terkait luasan lahan yang terbakar. Karena persoalan ini juga menjadi bahan saya saat mengikuti Seleksi Terbuka (Selter) untuk JPT Pratama. Sekaligus menjadi PR kita untuk membenahinya,” tutupnya.(zai/klik)