klikkalimantan.com, MARTAPURA – Berdasarkan data pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, musibah banjir yang melanda Kabupaten Banjar sejak 26 Desember 2020 lalu, mengakibatkan sejumlah ruas jalan dan jembatan di 15 kecamatan mengalami kerusakan. Mulai dari rusak ringan sampai hancur total.
Dari total jumlah tersebut, 13 kecamatan dianataranya, yakni Kecamatan Cintapuri Darussalam, Sungai Pinang, Pengaron, Simpang Empat, Mataraman, Astambul, Karang Intan, Martapura, Martapura Timur, Sungai Tabuk, Gambut, Aluh Aluh, dan Tatah Makmur, mengalami karusakan jalan hingga longsor.
Sedangkan untuk jumlah jembatan rusak hingga putus terjadi di 6 kecamatan. Yakni Kecamatan Pengaron, Mataraman, Aranio, Karang Intan, Kecamatan Beruntung Baru, dan Kecamatan Sungai Tabuk.
Atas sejumlah permasalahan tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PUPR Kabupaten Banjar, Ahmad Solhan, mengatakan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan sejumlah perbaikan.
“Penanganan saat ini sudah mulai dilakukan. Prioritas pengerjaan kita saat ini untuk akses jalan dan jembatan yang putus tidak sama sekali menggunakan anggaran dana tanggap darurat. Tentunya, untuk saat ini kita harus menyesuaikan kemampuan anggaran tahun 2021 saat ini,” ujar kepada klikkalimantan.com saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatSapp, Kamis (28/1/2021).
Atas kerusakan jalan dan jembatan di 15 kecamatan tersebut, Solhan mentaksir total potensi kerugian jalan rusak dan longsor sebesar Rp66.483.162.132. Sedangkan untuk total potensi kerugian jembatan rusak hingga putus total ditaksir sebesar Rp22.820.000.000.
Dan hingga saat ini, sejumlah ruas jalan rusak yang tengah dilakukan pendataan sebagain masih ada yang terendam banjir, seperti di ruas jalan Lok Baintan Dalam, Kecamatan Sungai Tabuk, yang rusak sepanjang 4.000 meter, dan di ruas Jalan Kaliukan – Pematang Danau, Kecamatan Astambul dengan paajang 5.600 meter juga masih terendam banjir. Serta di beberapa ruas jalan poros desa lainnya.(zai/klik)
