klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dibangun dengan anggaran yang tentunya tak sedikit, situs Satu Data Kabupaten Banjar mestinya menjadi wadah menampung dan menyaji beragam data, utamanya data berkaitan kinerja atas kerja dilakukan instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar. Namun nyatanya, tak semua data tersaji di situs http://satudata.banjarkab.go.id tersebut.
Data stunting satu diantaranya. Dari penelusuran dilakukan di situs dikelola Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) ini, tak ditemukan data jumlah anak stunting. Padahal, capaian penanganan stunting mestinya juga disajikan. Ini lantaran, penurunan prevalensi stunting menjadi program nasional dan wajib direalisasikan seluruh pemerintah daerah. Targetnya pada 2024 lalu, prevalensi stunting di semua daerah sebesar 14 persen.
Terlebih lagi, untuk mencapai target tersebut, tak sedikit anggaran digelontorkan. Data terhimpun, pagu anggaran untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banjar pada 2024 mencapai Rp139 Miliar. Nominalnya bahkan ditambah pada 2025 ini, mencapai Rp165 Miliar.
Tak disajikan di laman Satu Data Kabupaten Banjar, memicu dugaan, angka stunting sengaja disembunyikan. Ini lantaran angka stunting di kabupaten saat ini dipimpin Bupati H Saidi Mansyur ini bertambah tahun ke tahun.
Data terhimpun dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalsel, angka stunting di Kabupaten Banjar berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023 sebesar 30,1 persen. Jumlahnya bertambah di tahun 2024. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, prevalensi stunting di Kabupaten Banjar sebesar 32,3 persen. Naik sebesar 2,2 persen.
Sayangnya, saat ingin dikonfirmasi terkait data stunting yang tak diunggah di laman Satu Data Kabupaten Banjar, juga anggaran digunakan untuk membangun dan pemeliharaan situs ini, pihak DKISP Kabupaten Banjar selaku walidata proyek berbasis Teknologi Informasi (TI) ini tak dapat ditemui, bahkan hingga beberapa kali. Terakhir, upaya konfirmasi dilakukan, Selasa (28/5/2025).
“Pak Kadis sedang perjadin. Sekretaris ada, tapi mungkin sedang istirahat,” ujar salah satu staf ditemui di kantor dinas setempat. (to/klik)