klikkalimantan.com, BUNTOK – Di tengah cuaca ekstrem yang melanda Kalimantan Tengah, PT PLN (Persero) menunjukkan respons cepat dan ketangguhan luar biasa dengan menuntaskan perbaikan jaringan transmisi Buntok–Muara Teweh dalam waktu 84 jam tanpa henti. Gangguan trip transmisi jalur 1 BUNTOK–MUARA TEWEH terjadi akibat besi penyangga isolator (traves) di fasa S dan T Tower 40 (T40) tertimpa pohon tumbang, dikarenakan terpaan hujan deras serta angin kencang.
Gangguan yang terjadi pada Selasa dini hari, 1 April 2025 pukul 02.22 WIB tersebut memang tidak menyebabkan gangguan padam ke pelanggan karena beban langsung dialihkan ke jalur backup. Tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat para petugas yang berasal dari berbagai unit seperti UPT Palangkaraya, ULTG Muara Teweh, ULTG Palangkaraya, ULTG Pangkalan Bun, serta tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) UPT Banjarbaru untuk bahu-membahu mengembalikan keandalan sistem, meski dibalik itu harus mengorbankan momen Idulfitri yang menjadi dambaan setiap umat muslim.
Manager PLN UPT Palangkaraya, Bayu Putra Andrianto, menjelaskan bahwa selama 84 jam non stop tersebut tim banyak mengalami tantangan dalam proses pemulihan gangguan, seperti cuaca buruk, medan yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan hutan sehingga akses jalan menuju lokasi tidak mudah.
“Kami harus menembus hujan deras dan angin kencang yang tak henti-hentinya melanda, ditambah medan yang cukup ekstrem untuk dilalui tim yang membawa peralatan dan material berpuluh-puluh kilo beratnya” ujar Bayu.
Lebih lanjut Bayu menceritakan bahwa timnya harus berjalan kaki berkilo-kilometer sembari memikul peralatan dan material tersebut dari pinggir jalan ke lokasi perbaikan, dengan tekstur tanah gambut yang lembek seringkali memperlambat langkah kaki. Tak berhenti sampai disitu mereka bahkan sampai harus membuat jembatan darurat menggunakan batang pohon dikarenakan akses jalan yang terputus oleh parit selebar 2 (dua) meter.
“Tapi semangat mereka yang luar biasa tak menyerah dengan hal tersebut, karena menyadari pentingnya tugas ini bagi keandalan listrik masyarakat,” ungkap Bayu.
Dengan kerja keras tanpa henti selama 84 jam, tim berhasil menyelesaikan seluruh proses perbaikan dengan memasang traves pengganti berbahan polymer di fasa S dan T Tower 40 Buntok-Muara Teweh tersebut. Sehingga pada hari Sabtu (5/4) pukul 13.24 WITA, jalur 1 Buntok-Muara Teweh sudah dapat dialiri tenaga listrik (energize).
Riko Ramadhano Budiawan, General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan, mengungkapkan rasa bangganya atas dedikasi dan profesionalisme para petugas yang bertugas di lapangan.
“Apa yang dilakukan tim di lapangan benar-benar patut diapresiasi. Mereka bekerja dalam tekanan tinggi, cuaca yang tidak bersahabat, serta risiko keselamatan yang besar. Namun, mereka tetap mengutamakan prosedur keselamatan dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Ini adalah bentuk nyata komitmen PLN dalam menjaga keandalan sistem transmisi,” tegas Riko.
PLN menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan keandalan pasokan listrik di Kalimantan Tengah melalui perbaikan berkelanjutan dan langkah preventif. Ke depan, program patroli jalur, pemangkasan pohon rawan tumbang, dan peningkatan kesiapsiagaan terhadap gangguan cuaca ekstrem akan menjadi prioritas dalam menjaga stabilitas kelistrikan di wilayah ini.(rls/sin/klik)