Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Kabar gembira bagi guru honorer di Kota Banjarmasin. Usulan kenaikan tunjangan guru honorer di tahun 2021 disetujui kalangan dewan di DPRD Kota Banjarmasin.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin sudah mengusulkan kenaikan anggaran untuk tunjangan tambahan guru honorer sebesar Rp 200 ribu per bulan.
“Alhamdulillah, usulan kenaikan tunjangan guru honorer sebesar Rp 200 ribu per bulan diakomodir dewan,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto, Kamis (19/11/2020).
Totok menyebutkan, untuk kenaikan tunjangan tersebut pihaknya menambahkan Rp 2,6 miliar pada anggaran tahun 2021 untuk merealisasikan program peningkatan kesejahteraan guru honorer yang jumlahnya mencapai 2 ribu orang.
“Untuk merealisasikan kenaikan tersebut, kita sudah menambahkan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar di anggaran murni 2021,” katanya.
Totok mengakui, dalam pembangunan pendidikan di Banjarmasin peran guru honorer sangat signifikan.
“Tiap tahun kita berupaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Sebab, peran mereka sangat signifikan bagi dunia pendidikan di Banjarmasin,” ujarnya.
Lantas, bagaimanan nasib guru honorer K2. Totok menegaskan, pihaknya tetap berusaha agar kesejahteraan mereka bisa ditingkatkan pula.
“Untuk K2, kita lihat dulu pedumnya. Yang pasti mereka tetap kita akomodir,” tegasnya.
Sementara itu, kabar gembira lainnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan pengangkatan 1 juta guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) lewat skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) di tahun 2021 nanti.
Hal ini berdasarkan hasil rapat kerja Komisi X dengan Kemendikbud, dimana tidak hanya guru honorer saja yang bisa diangkat menjadi ASN, melainkan juga guru-guru eks THK II, serta lulusan pendidikan profesi guru yang saat ini tidak mengajar untuk mendaftar dan mengikuti ujian seleksi menjadi guru PPPK.
“Pendaftaran ini akan dibuka di tahun 2021. Pendaftaran akan terus dibuka di tahun-tahun berikutnya, sehigga jumlah guru PPPK di sekolah negeri mencapai satu juta guru,” ucap Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, seperti dikutif dari kompas.com.
Syaiful menyebutkan, para guru honorer harus mempersiapkan diri, agar bisa lolos tahapan seleksi. Mulai dari seleksi administrasi, seleksi kemampuan bidang, hingga proses wawancara.
Maka dari itu, Syaiful mengharapkan, Dinas Pendidikan dan kepala sekolah di wilayah masing-masing, agar bisa segera mangajukan kebutuhan guru di wilayah masing-masing.
“Mari kita upayakan persyaratan tidak memberatkan, agar dapat diangkat semua,” pungkasnya. (sin/klik)