Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Wisata memancing menjadi atlernatif bagi masyarakat, untuk menghilangkan kejenuhan lantaran tak banyak aktivitas luar rumah yang dapat dilakukan selama pandemi Covid-19.
Apalagi, hingga kini belum ada kepastian dari pemerintah kapan objek wisata seperti Menara Pandang, Patung Bekantan, serta Taman Nol Kilometer Siring Sungai Martapura, dan beberapa objek wisata lainnya di Kalsel, kembali boleh beroperasi. Tak ayal, akhir pekan tidak ada agenda liburan yang dapat dilakukan oleh masyarakat.
Alih-alih bosan berada di rumah, memancing menjadi kegiatan alternatif mengisi waktu luang di akhir pekan. Sejumlah tempat pemancingan hingga area-area persawahan ramai oleh pemancing. Misalnya saja di kawasan Jalan Malintang dan Tatah Pamangkih, Gambut, Kabupaten Banjar.
Tak hanya orang tua, laki-laki atau perempuan, anak muda pun terlihat asik dengan joran di tangan. Meski cuaca cukup terik, tak menjadi penghalang untuk mendapatkan tangkapan ikan yang banyak seperti Pepuyu, Sepat Siam hingga ikan Haruan.
Dani misalnya, pemancing asal Banjarmasin ini mengaku memancing bukan hobi yang acap dilakukannya. Lantaran tak ada kegiatan, ia mau diajak dua rekannya untuk memancing.
“Dari jam 9 pagi, hasilnya lumayan banyak mas, ikan pepuyu,” ucap warga Jalan Pelambuan, Banjarmasin, ini.
Beda dengan Bandi. Boleh dibilang pria parobaya ini pemancing professional. Pasalnya, ia memancing dua sampai tiga kali dalam sepekan, target tangkapan ikan Sepat Siam.
“Biasanya di wilayah Handil Malintang. Umpannya lumut dicampur dengan bumbu Rayco dan sedikit minyak jelantah, untuk mengundang ikan Sepat Siam berkumpul,” sebutnya.
Banyaknya pemancing tersebut membawa berkah tersendiri bagi penjual pakan ikan. Mereka bahkan sering kehabisan stok umpan, terutama telur semut Rangrang. Bahkan, pembeli ada yang memesan satu minggu sebelumnya.
“Kalau akhir pekan rame mas yang beli. Kadang kita harus menyiapkan lebih banyak dari hari biasanya kalau akhir pekan. Masalahnya, persediaannya yang kadang terbatas. Jadi, kalau kesiangan bisa kehabisan,” ucap Wati, salah satu penjual umpan pancing di kawasan Jl Grilya Kelayan, Banjarmasin.
Wati menyebutkan, untuk pemesanan umpan pun tidak bisa terlalu banyak. Kadang harus berbagi dengan penjual lainnya. Selain itu, tidak tiap hari orang yang mencari sarang semut tersebut. Begitu pula untuk umpan jenis lumut.
“Sebisa mungkin di akhir pekan umpan yang kita siapkan lebih banyak dari hari biasanya,” sebutnya. (sin/klik)