klikkalimantan.com, MARTAPURA – Setelah sempat menggemparkan warga di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, atas aksinya memanjat tiang Tower Sutet setinggi 32 Meter, M Syuriadi, Warga RT09, Desa Bahaur, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) ternyata harus kembali berurusan dengan dua Mapolsek di Kabupaten Banjar, yakni Polsek Martapura Timur dan Polsek Martapura.
Setelah sempat diboyong ke Mapolsek Martapura Timur untuk dimintai keterangan terkait dugaan kasus pencurian motor (curanmor) roda dua yang diduga dilakukan pemuda berusia 23 tahun tersebut pada 10 November 2020 kemarin sekitar pukul 05.00 Wita di Desa Antasan Senor, Kecamatan Martapura Timur. Selain itu, Syuriadi juga harus kembali berurusan dengan Polsek Martapura atas kasus dugaan penusukan yang dilakukannya selepas melakukan aksi curanmor.
“Sampai saat ini kita masih melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku. Namun, kondisi pelaku masih tidak stabil dan tidak bisa diajak berkomunikasi,” ujar Kapolsek Martapura AKP Suroto, Rabu (11/11/2020).
AKP Suroto menduga, terduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Mengingat, anggota yang melakukan penyelidikan masih kesulitan mengajak terduga pelaku untuk berkomunikasi.
“Tapi, kami masih belum bisa menyimpulkan dengan cepat. Karena untuk memastikan terduga pelaku apakah mengalami gangguan kejiwaan, tentu harus dilakukan pemeriksaan yang lebih jauh untuk menyimpulkan hal tersebut,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Amang Agau (53) selaku kerabat dekat sekaligus tetangga orangtua Syuriadi, mengaku sangat terkejut atas aksi yang dilakukan Syuriadi yang sudah dianggap seperti keponakannya sendiri itu. Mengingat, dalam keseharian Syuriadi sangat aktif pada kegiatan keagamaan.
“Saat Pondok Pesantrennya libur, Syuriadi sering pulang ke kampung halaman, dan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan, diantaranya kegiatan Maulid Habsyi untuk membacakan syairnya. Bahkan, kerap menjadi imam di mushalla,” bebernya.
Kendati sangat aktif berkegiatan pada kegiatan keagamaan, namun menurut Agau, karakter Syuriadi memang orang yang tidak banyak bicara.
“Memang dalam beberapa bulan ini, berdasarkan laporan anak saya, yakni Zidan yang juga satu pondok dengannya, Syuriadi sering duduk melamun sendirian. Bahkan, karena ada beberapa kejadian yang tidak wajar yang dilakukan Syuriadi, salah satunya sempat menceburkan diri ke Sungai Rungan, pihak keluarga pun sudah beberapa kali berupaya mengobatinya,” tuturnya.
Pemuda Pemanjat Tower Sutet Diduga Alami Gangguan KejiwaanSetelah melihat kondisinya membaik, tutur Amang Agau, didampingi Udin selaku Kakak Ipar Syuriadi, pihak keluarga pun mengizinkan Syuriadi yang merupakan anak ke-13 dari pasangan suami istri (pasutri) Marni-Bayah, untuk bertolak ke Kota Martapura karena ingin menyambangi keponakannya yang tinggal dekat Pasar Papan Antasan Senoor, Kecamatan Martapura Timur.
“Kami tidak menyangka atas perbuatan Syuriadi. Kami pun mengetahui Syuriadi tersandung berbagai permasalahan ini saat dalam perjalanan menuju Kota Martapura untuk membujuk Syuriadi agar turun dari atas Tower Sutet,” ujarnya.
Syuriadi Tak Hiraukan Bujuk Rayu dan Tangisan IbunyaAgau yang datang ke Kota Martapura didampingi keluarga Syuriadi hanya bisa pasrah, dan berharap semua masalah yang menimpa Syuriadi dapat diselesaikan secara kekeluargaan. “Kita tahu sendiri, Syuriadi itu seperti apa orangnya. Mudah-mudahan semua permasalahan ini ada jalan tengahnya,” harapnya.(Zai/klik)