Pemuda Pemanjat Tower Sutet Diduga Alami Gangguan Kejiwaan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – M Syuriadi, Warga RT09, Desa Bahaur, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng), yang sempat menggemparkan warga di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, atas aksinya yang diduga akan melakukan percobaan bunuh diri dengan memanjat tiang Tower Sutet setinggi 32 Meter pada 10 November 2020 kemarin, akhirnya berhasil dievakuasi.

Usai berhasil mengamankan M Syuriadi, putra dari pasangan suami istri (pasutri) Marni – Bayah warga RT09, Desa Bahaur, Kapolsek Mataraman IPTU Embang Pramono mengatakan, setelah belasan jam upaya penyelamatan dilakukan tim penyelamat yang terdiri dari Tim Rescue Badan SAR Nasional Kalimantan Selatan (Basarnas Kalsel), Damkar, serta personel kepolisian,  negosiasi yang sempat gagal untuk membujuk Syuriadi turun dari Tower Sutet akhirnya berhasil.

“Setelah Tempat Kejadian Perkara (TKP) steril dari kerumunan warga sekitar, kita pun lanjut menanyakan apa keinginannya agar bersedia turun dari Tower Sutet? Bahkan, ibu dan saudaranya pun ikut serta kembali membujuknya. Lagi-lagi, Syuriadi ingin dibelikan es kelapa, sebelum akhirnya sekitar pukul 11.00 Wita berhasil dibujuk untuk turun dan langsung diamankan petugas yang bersiap di TKP,” ujarnya.Syuriadi Tak Hiraukan Bujuk Rayu dan Tangisan Ibunya

Warga Mataraman Dihebohkan Kabar Seorang Pemuda Diduga Akan Melakukan Percobaan Bunuh Diri

Dikatakan IPTU Embang, saat anggota yang bertugas langsung melakukan pengaman terhadap pemuda yang diketahui masih mengecap pendidikan di salah satu Pondok Pesantren ternama di Kalsel tersebut, pihaknya pun mendapati di tangan kanan Syuriadi memegangi besi berukuran sekitar 50 Cm.

“Saat dia turun dari tower, di tangan kanannya terdapat satu buah besi berbentuk huruf T,  entah dari mana didapatnya. Syuriadi pun langsung kami amankan ke Polsek Mataraman,” ucapnya.

Setelah berhasil diamankan, Syuriadi langsung dibawa ke Polsek Martapura Timur, untuk dimintai keterangan terkait dugaan kasus pencurian motor (curanmor) roda dua yang terjadi di wilayah Hukum Polsek Martapura Timur pada 10 November 2020  kemarin.

BACA JUGA :
Kunker, Rapat Bamus DPRD Batal Terlaksana

“Kami dapati motor yang digunakan Syuriadi sama persis dengan motor yang dilaporkan warga hilang pada Selasa kemarin di Desa Antasan Senor, Kecamatan Martapura Timur, sekitar pukul 05.00 Wita,” beber Kapolsek Martapura Timur, IPDA Samsul Bahri.

Ketika ditanya apakah motif Syuriadi memanjat tiang Tower Sutet yang berada di kebun karet belakang pemukiman penduduk? IPDA Samsul pun masih belum dapat memastikan apakah hal tersebut berkaitan. Mengingat, hingga saat ini kondisi Syuriadi masih belum stabil dan belum dapat dimintai keterangan.

“Tapi, dengan melihat rentetan peristiwa hari ini, kami menduga terduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Mengingat, usai melakukan aksi pencurian terduga pelaku setelah siang harinya dikabarkan memanjat tiang Tower Sutet,” tuturnya.

Terkait apakah Syuriadi menderita gangguan kejiwaan atau tidak? IPDA Samsul pun mengatakan, untuk memastikan hal tersebut tentu perlu pemeriksaan lebih mendalam.

“Yang jelas, terkait kasus curanmor yang diduga dilakukan Syuriadi tersebut, si pelapor telah memberikan lampu hijau. Apabila motornya yang dilaporkan hilang itu dikembalikan, si pelapor siap mencabut berkas pelaporannya. Tapi, hingga saat ini, masih belum ada konfirmasi dari pelapor,” jelasnya.

IPDA Samsul pun mengakui, hingga saat ini Syuriadi masih belum bisa diajak berkomunikasi, dan bicaranya tidak nyambung.

“Kalau orang normal, biasanya setelah jeda waktu setengah jam atas insiden yang dialami atau menimpanya, sudah bisa diajak berkomunikasi. Tapi Syuriadi malah kembali minta agar dibelikan air kelapa,” ungkapnya.

Dari pemantauan klikkalimantan.com di lapangan, setelah gagal melakukan komunikasi, selanjutnya Syuriadi kembali diboyong ke Polsek Martapura untuk dilakukan penyelidikan terkait penusukan terhadap salah seorang warga yang diduga dilakukan Syuriadi. Bahkan, kedua dua belah pihak keluarga, yakni keluarga terduga pelaku dan keluarga korban pun dipertemukan di Mapolsek Martapura.(Zai/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top