KLIKKALIMANTAN.COM – Krisis air bersih menjadi momok tahunan di saban musim kemarau. Tak terkecuali di musim kemarau tahun ini. Mengantisipasi itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar menyiapkan sejumlah upaya penanggulangan.
Suplai air bersih di kawasan rawan terdampak kekeringan, menurut Direktur Utama (Dirut) PDAM Intan Banjar, Sayful Anwar melalui Plt Kabag Produksi, Untung Hartaniansyah, langkah awal yang dilakukan.
“Kawasan Kecamatan Gambut, Aluh-aluh, Beruntung Baru, Sungai Tabuk, Astambul, dan Mataraman,” ujarnya menyebutkan beberapa kawasan rawan krisis air bersih di Kabupaten Banjar saat kemarau belum lama tadi.
Tak sendiri, menyuplai air bersih menurut Untung akan dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggunakan mobil tangki.
Jangka panjangnya, Untung melanjutkan, PDAM Intan Banjar mewacanakan pembangunan intake berkapasitas 500 liter per detik di kawasan Kecamatan Sungai Tabuk dengan anggaran mencapai Rp6 Miliar.
Pembangunan intake di Sungai Tabuk diperlukan lantaran suplai air bersih dari Intake Tambak Sirang di Kecamatan Gambut di bawah normal, 40 – 50 liter per detik. Sedangkan jumlah pelanggan yang harus dilayani mencapai 8.000 pelanggan.
“Dengan jumlah pelanggan 8.000 tersebut suplai air PDAM yang diperlukan 80 – 1000 lite rper detik. Ini lah salah satu penyebab distribusi air kita disana tidak optimal,” ungkapnya. (zai/klik)