KLIKKALIMANTAN – Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya membuka Kegiatan Baksos Kelas Ibu Hamil Dan Senam Hamil se-Kota Banjarbaru Sekaligus Sosialisasi Pencegahan Penularan HIV/Aids, Hepatitis dan Sfilis 2019, dalam rangka Peringatan Hari Jadi Ikatan Bidan Indonesia ke 68, bertempat di Gedung Bapelkes Kota Banjarbaru.
Tampak hadir Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru H Abu Hanifah dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru H Rusmadi, Ketua Pengurus Daerah IBI Prov Kalsel Hj Tutbarkiah SST MPd dan Ketua Pengurus Cabang IBI Kota Banjarbaru Hj Masjudah.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru H Rusmadi menyampaikan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk melakukan sosialisasi penularan penyakit dari ibu ke anak, serta menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit tersebut.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil tentang penularan penyakit triple eliminasi, sekaligus bakti sosial kegiatan kelas ibu hamil dan senam hamil Kota Banjarbaru.
Peserta 60 orang ibu hamil se Kota Banjarbaru, kegiatan ini merupakan rangkaian HUT ke 68 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dengan tema Melindungi Hak Kesehatan Reproduksi Melalui Pemberdayaan Perempuan dan Optimalisasi Pelayanan Kebidanan.
Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya mengatakan bahwa masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada anak.
Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berkesinambungan atau yang biasa disebut sustainable development goals (sdgs), khususnya mengenai kesejahteraan bagi semua orang dari segala usia dengan memperhatikan prioritas kesehatan sebagai wawasan pembangunan, termasuk kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak dan penanggulangan penyakit menular.
“Maka dianggap perlu untuk terus melakukan sosialisasi mengenai pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA) terutama untuk para ibu hamil di Kota Banjarbaru khususnya,” ujarnya.
Beberapa penyakit menular seperti hiv, sifilis dan hepatitis B adalah penyakit yang dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke anaknya selama kehamilan, persalinan dan menyusui, sehingga dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan serta kematian pada anak, sehingga berdampak buruk pada kelangsungan dan kualitas hidup anak.
Setiap anak harus mendapatkan kesempatan untuk memulai hidup sehat bebas dari penyakit menular, dan hal tersebut dapat dicegah atau diminimalisir dengan intervensi sederhana dan efektif, berupa deteksi dini/skrining pada saat pelayanan antenatal, penanganan dini, serta imunisasi.
Eliminasi penularan hiv, sifilis dan hepatitis B atau yang sering disebut dengan “triple eliminasi” ini bertujuan untuk penurunan angka infeksi baru pada bayi baru lahir sehingga terjadi pemutusan mata rantai penularan dari ibu ke anak.
Dan diharapkan bahwa sekalipun ibu hamil terinveksi hiv, sifilis atau hepatitis B, sedapat mungkin untuk tidak menularkan ke anaknya. Kegiatan seperti pada hari ini diharapkan dapat dilaksanakan lebih sering, mengingat hal ini sangat penting untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat hiv, sifilis, dan hepatitis B pada ibu dan anak serta memutus penularan hiv, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak.
Maka Pemerintah Kota Banjarbaru menyambut baik upaya yang dilakukan oleh semua pihak terkait atas usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat di Kota Banjarbaru.
Dengan kegiatan pada hari ini, diharapkan dapat mensosisalisasikan program “triple eliminasi” kepada masyarakat luas, khususnya untuk para ibu hamil.
Dan diharapkan kedepannya, semoga para ibu hamil di Kota Banjarbaru dapat terus proaktif untuk memeriksakan kesehatan kehamilannya, sehingga dapat membantu untuk mewujudkan pemutusan mata rantai penularan dari ibu ke anak.
Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya mengucapkan selamat hari ulang tahun yang ke 68 Ikatan Bidan Indonesia. “Semoga Ikatan Bidan Indonesia Kota Banjarbaru dapat terus membantu pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Lanjutnya, serta kita bersama sama dapat terus mengoptimalisasi pelayanan kebidanan di Kota Banjarbaru, serta mencegah stunting di Kota Banjarbaru, stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.
Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.
Pada kesempatan itu juga diserahkan secara simbolis PMT untuk ibu hamil kepada dua orang perwakilan yang diserahkan oleh Wakil Ketua I TP PKK Kota Banjarbaru Hj Eny Apriyati Darmawan Jaya. (rul)