Prihatin Pendidikan Warga Bantaran Sungai, Polisi Ini Bikin ‘Perpustakaan Air Keliling’

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
KELOTOK - Kelotok penyeberangan perziarah Makam Datu Abulung di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang disulap Bripka Bagus Murwanto menjadi ‘Perpustakaan Air Keliling’. Foto: to/klik

KLIKKALIMANTAN, Didasari keprihatinan rendahnya tingkat pendidikan warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Martapura, Bagus Murwanto, anggota kepolisian dari Polsek Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan berinisiatif membuat ‘Perpustakaan Air Keliling’.

Sebuah perahu bermotor -warga setempat menyebutnya kelotok- yang biasa digunakan untuk menyeberangkan para peziarah Makam Datu Abulung, di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, dimanfaatkan pria berpangkat Bripka ini sebagai perpustakaan mini.

Di atas kelotok berukuran cukup besar itu, puluhan buku bekas bergenre pengetahuan umum dan buku mata pelajaran SD-SMP diletakkan. Di atas kelotok pula, sembari menemani para peziarah menyeberang, Bagus dan seorang rekan polisi yang juga bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Martapura Barat, Bripka Dedy Handayadi, tak henti menyerukan pentingnya pendidikan bagi anak.

“Sebagian besar anak-anak yang tinggal di sepanjang bantaran sungai berpendidikan rendah. Hanya lulus SMP, ada juga yang hanya lulus SD. Bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali. Kasihan. Karena itu saya berinisiatif membuat ‘Perpustakaan Air Keliling’ ini,” ujar Bagus saat ditemui di lokasi penyeberangan menuju Makam Datu Abulung, Desa Sungai Batang akhir pekan kemarin.

Menurut Bagus, tak hanya kelotok penyeberangan pengantar para peziarah yang dimanfaatkan sebagai ‘Perputakaan Air Keliling’, ada delapan kelotok milik salah seorang warga yang biasa digunakan untuk mengangkut material, yang juga disulap menjadi perpustakaan.

Delapan kelotok pengangkut material bangunan ini, ujar Bagus, diperuntukan khusus mengangkut material ke sejumlah wilayah yang tak dapat ditembus dengan jalur darat. Tak hanya mengatar material bangunan di sekitar Martapura, tapi hingga sejumlah daerah di Hulu Sungai.

“Daerah-daerah yang hanya dapat ditempuh jalur sungai, umumnya tingkat pendidikan masyarakatnya rendah. Jadi sembari perahu sandar dan menurunkan muatan, anak-anak dan masyarakat bisa mengisinya dengan membaca buku,” ungkap Bagus.

BACA JUGA :
Wanti-wanti Walikota di Pelantikan Dewan Pengawas RSUD Idaman

Apa yang sudah dirintisnya sejak sekitar dua pekan terakhir ini, Bagus berharap dapat terus berlanjut dengan koleksi buku yang juga semakin banyak. Karena diakuinya untuk saat ini, baru sekitar 100 buku yang baru dapat ia kumpulkan.

Ia berharap, akan ada banyak lagi pihak yang mau berpartisipasi menyumbangkan buku-buku bekasnya untuk ‘Perpustkaan Air Keliling’.
“Bagi yang memiliki buku-buku bekas dan buku pelajaran yang sudah tidaa terpakai, bisa langsung mengirimkannya ke Polsek Martapura Barat. Buku-buku yang terkump lnantinya akan diinventarisir untuk menambah koleksi buku di ‘Pepustakaan Air Keliling’ demi pendidikan yang lebih baik lagi,” kata Bagus. (to/klik)

Scroll to Top