Datu Kelampayan Meninggalkan Warisan Kitab Sabilal Muhtadin

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
SAMBUTAN-Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum, Agus Dian Nur saat memberikan sambutan di acara Haul Ke-218 Datu Kalampayan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin di Banjarmasin.(adpim/klik)

klikkalimantan.com, BANJARMASIN-Sebagai masyarakat hendaknya semua patut bersyukur karena dikaruniai banyak ulama besar di Provinsi Kalsel, misalnya seperti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datu Kalampayan, yang merupakan sosok  ulama besar, banyak kebaikan, dan meninggalkan warisan untuk Banua ini.

“Salah satu warisan tersebut adalah kitab fiqih Sabilal Muhtadin, yang dari kitab itu banyak mencetak  ulama-ulama  di berbagai daerah, bahkan sampai manca negara,” ujar Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum, Agus Dian Nur saat Haul Ke-218 Datu Kalampayan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin di Banjarmasin, Selasa (16/04).

Oleh karena itu, kata Dian, untuk mengenang jasa besar dan dedikasi yang luar biasa dari Datu Kelampayan itu, Pemprov Kalsel turut  memperbaiki sarana dan prasarana di area makamnya agar peziarah merasa lebih nyaman.

Kemudian, tambah Dian, pembuatan jalan alternatif maupun fasilitas penunjang lainnya, seperti membuat  film tentang sejarah kehidupan Datu Kelampayan.
Nama Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari juga akan diabadikan menjadi
nama masjid raya di Banjarbaru, tepatnya di arena perkantoran Pemprov Kalsel yang diperkirakan selesai bulan Agustus tahun ini.

“Saya hanya berharap kehadiran jemaah pada  peringatan Haul Ke-218 Datu Kelampayan ini, dapat mempererat jalinan silaturrahmi, memperuat ukhuwah Islamiyyah, dan dapat meningkatkatkan keimanan maupun
ketakwaan kita  kepada Allah SWT,” kata Dian.

Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin, KH Darul Quthni menyebutkan, peringatan Haul Ke-218 Datu Kelampayan digelar di masjid ini agar masyarakat yang belum sempat hadir pada acara serupa di Masjidil Jami
Tuhfaturroghibin di Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, dapat berhadir.

“Jadi jemaah yang tidak ke sana, masih sempat untuk ke sini, Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang nama masjidnya diambil dari nama kitab Datu Kalampayan,” tutur Darul Quthni.(pr/klik)

BACA JUGA :
Jelang Penerapan Aplikasi Srikandi, DKSIP dan Dispersip Rapat Bersama

Berita Terbaru

Scroll to Top