KLIKKALIMANTAN,BANJARBARU- Musim kemarau panjang terjadi pada 2018 ini mempengaruhi ketersediaan air bersih, namun PDAM Intan Banjar memastikan suplai air ke pelanggan tetap jalan, meski beberapa cabang penyuplaian airnya kurang maksimal.
Menurut Humas PDAM Intan Banjar H Untung, terganggunya penyuplaian tersebut karena adanya pasang surut di tempat penyimpanan air baku yang ada di Sungai Tabuk
“Pengaruh selama musim kemarau ini terdapat di cabang 1 dan cabang 2. Wilayahnya meliputi Landasan Ulin, Liang Anggang, Gambut, Jalan Trikora, Kertak Hanyar, Sungai Tabuk, Tatak Makmur dan Aluh-Aluh,” katanya.
Bahkan menurutnya, pasang surut air baku yang berada di Sungai Tabuk bisa terjadi saat malam hari. Maka itu, saat penyuplaian tidak pasti jam berapa akan jalan ke pelanggan.
“Intake yang berada di Sungai Tabuk tidak optimal, maka penyuplaian air dikurangi ke pelanggan,” ujarnya.
Pada normalnya, lanjutnya, produksi air bersih ke pelanggan mencapai 315 liter per detik, namun karena adanya gangguan tidak bisa mencapai angka normal.
“Saat ini hanya mencapai setengah dari 315 liter per detik saja,” ucapnya.
Menghadapi musim kemarau yang terjadi kali ini, PDAM Intan Banjar pun selalu memikirkan cara agar dapat memperbaiki hal tersebut. Namun, anggaran yang sangat besar diperlukan untuk memperbaiki sistem penyimpanan air baku.
“Biaya investasinya yang cukup besar, tapi semoga di 2019 nanti akan memperdalam lagi penyimpanan air baku tersebut,” katanya.
Maka itu, Untung mengimbau untuk masyarakat yang tinggal di wilayah cabang 1 dan 2, agar menyediakan tempat penampungan air selama musim kemarau ini.
“Kami menghimbau selama musim kemarau ini agar para masyarakat atau pelanggan yang berada di wilayah cabang 1 dan 2 untuk menyediakan tempat penampungan air,” imbaunya. (rul)