klikkalimantan.com, MARTAPURA – Terhitung sejak 26 Desember 2020 lalu, belasan desa dalam 5 kecamatan di Kabupaten Banjar terdampak banjir akibat tingginya intensitas curah hujan yang menyebabkan air Sungai Martapura meluap hingga merendam ratusan rumah warga.
Kendati musibah banjir sudah hampir dua pekan mendera warga, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar belum terlihat menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir.
“Sampai saat ini masih belum ada bantuan logistik dari Pemkab Banjar. Padahal sudah dua hari rumah saya terendam banjir,” kata Sayyid Abdurrahman, warga Desa Melayu, Kecamatan Martapura Timur, Rabu (06/01/2021).
Terkait kondisi tersebut, Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Mekar mengambil inisiatif untuk membagikan nasi bungkus kepada warga di beberapa desa yang terdampak banjir.
“Insya Allah setiap, hari sekitar 600 bungkus nasi akan kita bagikan kepada warga yang terkena musibah banjir, hingga kondisi air yang merendam rumah warga kembali surut,” ujar Anggota BPK Mekar, Ahmad Syarif kepada klikkalimantan.com, Rabu (6/1/2021).
Pendistribusian logistik berupa nasi bungkus sebagai aksi solidaritas kemanusiaan tersebut, ungkap Ahmad Syarif, telah dilakukan anggota BPK Mekar terhitung sejak 2 Januari 2021 kemari.
“Bantuan berupa nasi bungkus dari salah seorang donatur yang tak ingin disebutkan namanya ini sudah kami salurkan ke beberapa desa di Kecamatan Martapura Timur, diantaranya Desa Mekar, Melayu, Antasan Senor Ilir, dan Desa Pematang Baru. Insya Allah di hari ke-5 ini bantuan nasi bungkus akan kita salurkan kembali ke Desa Pematang Baru dan Desa Pekauman,” tuturnya.
Tak hanya itu, Ahmad Syarif memaparkan, pihaknya juga akan menyalurkan sebanyak 1.000 salep untuk warga yang terserang penyakit kutu air akibat terdampak banjir.
“Meskipun tak seberapa nilainya, mudah-mudahan bantuan yang kami salurkan ini dapat bermanfaat bagi warga yang terdampak bencana banjir,” harapnya.
Perlu diketahui, seperti diberitakan klikkalimantan.com
Sebelumnya, Pemkab Banjar melalui BPBD Kabupaten Banjar belum akan menyalurkan bantuan berupa logistik, dikarenakan hingga saat ini masyarakat masih dapat beraktivitas seperti biasanya.
“Terkait bantuan, saat ini kami masih belum dapat menyalurkan, dikarenakan masyarakat yang terdampak banjir masih dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, dan tidak mau dilakukan evakuasi. Mereka memilih bertahan di kediamannya yang terendam banjir dengan membikin sebuah apar-apar (membikin lantai tambahan di atas lantai rumahnya yang terendam air banjir dengan susunan kayu),” tuturnya.
Andai saja mereka bersedia dilakukan evakuasi, tambah Irwan Kumar, dapat dipastikan BPBD Kabupaten Banjar pun segera mendirikan tenda darurat dan dapur umum untuk korban banjir. Kalau hanya menyalurkan logistik, sudah pasti tidak akan cukup untuk setiap keluarga terdampak di setiap desa,” ungkapnya.
Yang jelas, papar Irwan Kumar lebih jauh, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar sudah menyalurkan obat-obatan untuk warga yang terdampak banjir di setiap desa yang terdampak banjir.(Zai/klik)