Jembatan Antar Provinsi di Perbatasan Astambul – Mataraman Sudah Dapat Dilewati

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Diguyur hujan seharian penuh pada 13 Januari 2021 kemarin, beberapa ruas Jalan Ahmad Yani pun terendam banjir dari luapan Sungai Martapura. Dan titik terparah terjadi di ruas Jalan A Yani Desa Tambak Anyar Ilir, Kecamatan Martapura Timur, yang terendam sekitar pukul 23.00 Wita. Ketinggian air terus bertambah setiap jamnya, hingga mencapai di atas lutut orang dewasa. Akibatnya, akses jalan pun lumpuh total.

Kondisi tersebut juga diperparah dengan ambrolnya jembatan penghubung antar jalur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Timur (Kaltim) di kawasan Jalan A Yani Km 55, di perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman, dengan kerusakan pondasi hampir mencapai 3 meter yang terjadi pada Kamis (14/1/2020) sekitar pukul 04.00 Wita dinihari, dan harus segera dilakukan perbaikan.

Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo, melalui Kapolsek Mataraman Iptu Widodo Saputra mengatakan, setelah sempat terputus karena bagian bawah jembatan tergerus derasnya arus air, sehingga akses lalulintas lumpuh total.
Kini, setelah dilakukan perbaikan

sementara menggunakan plat baja oleh Balai Perbaikan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kalsel dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, jembatan tersebut sudah bisa dilewati kendaraaan, baik roda dua, roda empat, serta pejalan kaki.

“Jadi, untuk arus lalulintas yang sempat ditutup sementara karena putusnya jembatan penghubung antar provinsi tersebut, kini sudah kita buka kembali setelah pengerjaan jembatan selesai sekitar pukul 22.00 Wita tadi malam,” ujar IPTU Widodo Saputra ketika ditemui klikkalimantan.com di lokasi, tadi pagi.

Kendati akses jalan kembali sudah dibuka dan dapat dilintasi kendaraan bermotor, papar Iptu Widodo Saputra, namun pihaknya masih melakukan pembatasan bagi kendaraan bermotor yang melintas di ruas jalan tersebut.

BACA JUGA :
Ungkap Identitas Pelaku Pencuri Mobil Ambulan, Kepolisian Kumpulkan Keterangan Para Saksi

“Jadi, untuk mobil truk muatan seperti truk tronton, mobil angkutan Pertamina, dan bus besar, masih belum diperbolehkan melintasi jembatan ini. Hal ini dilakukan berdasarkan instruksi PUPR Provinsi. Sebab, apabila diperbolehkan lewat, takutnya plat baja yang baru dipasang kembali ambrol. Mengingat, pada bagian bawah jembatan masih ada lubang akibat erosi tergerus air yang belum dilakukan pengurukan,” jelasnya.

Meskipun ada pembatasan untuk truk muatan yang melintasi jembatan tersebut, lanjut Iptu Widodo Saputra, bagi truk muatan yang kosong dan membawa keperluan logistik sembako tetap diperbolehkan lewat.

“Mobil truk yang mengangkut keperluan sembako tetap boleh lewat, tapi kita atur jaraknya. Apalagi saat ini sembako sangat dibutuhkan bagi korban terdampak bencana banjir,” tuturnya.

Dengan telah diperbaikinya jembatan sebagai penghubung antar provinsi tersebut, sejumlah masyarakat dan pengguna jalan pun merasa bersyukur dan lega. Mengingat, sejak ambrolnya jembatan perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman tersebut membuat sejumlah pengendara yang ingin melintas terpaksa menunggu perbaikan sampai kembali dapat dilewati.

“Alhamdulillah, jembatan sudah dapat dilalui kembali. Karena sejak pukul 05.00 Wita pagi, saya sudah berada di sini, sampai ketiduran menunggu proses perbaikan usai. Saya mengantarkan buah salak dari Negara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), ke Kota Banjarmasin,” ujar Nanil, yang berprofesi sebagai sopir mobil pickup angkutan buah.

Kendati telah penat menunggu seharian penuh proses perbaikan jembatan rampung, namun Nanil tak terlalu mempermasalahkan. “Saat kondisi seperti ini, kita ya tetap bersabar. Yang terpenting selamat sampai tujuan,” pungkasnya.(Zai/klik)

Scroll to Top