Air Drainase Tanjung Rema Sering Meluap, PUPR Akan Normalisasi Folder Antalangu

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
DIGENANGI AIR - Setiap berada di musim penghujan, beberapa titik ruas Jalan Tanjung Rema, Kelurahan Tanjung Rema Darat, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar selalu digenangi air banjir luapan dari saluran drainase, seperti yang terjadi pada 23 Februari 2021 lalu.

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Saban kali diguyur hujan lebat, beberapa titik ruas Jalan Tanjung Rema, Kelurahan Tanjungan Rema Darat, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, kerap terjadi banjir akibat luapan air dari saluran drainase yang merendam badan jalan.

Dari pantauan klikkalimantan.com pada 23 Februari 2021 lalu, akibat genangan air banjir dari luapan saluran drainase tersebut, sejumlah pengguna jalan yang melintasi ruas jalan tersebut terganggu.

Muhammad, warga RT 07, Desa Tanjung Rema, Kecamatan Martapura, membenarkan bahwa saban kali diguyur hujan lebat, beberapa titik ruas Jalan Tanjung Rema selalu digenangi air banjir luapan dari saluran drainase.

“Kalau diguyur hujan lebat, beberapa titik ruas jalan di Tanjung Rema selalu digenangi air. Mungkin disebabkan saluran pembuangan air drainase yang tak berfungsi optimal. Seperti ruas Jalan Tanjung Rema di dekat PAUD Ar Rahman, airnya mengalir kemana,” ujarnya.

Menanggapi perihal tersebut, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Ade Rozali, menjelaskan, untuk menanggulangi permasalahan tersebut pihaknya  sudah mengusulkan untuk melakukan normalisasi sungai yang berada di Folder Antalangu.

“Rencana normalisasi Folder Antalangu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) terebut mendapat tanggapan positif dari Balai. Insya Allah tahun ini juga akan kita laksnakan pengerjaan normalisasi sungai di Folder Antalangu yang berfungsi sebagai embung atau daerah resapan air,” ucapnya.

Ade memaparkan, selain Folder Liang, Folder Tambak Anyar, dan Folder Pesayangan, Folder Antalangu juga merupakan bagian penting untuk mengurangi dampak bencana banjir.

“Karena sungai di Folder Antalangu terhubung dengan Sungai Martapura, bahkan pintu yang mengatur keluar masuk air pun sudah ada. Kalau kegiatan normalisasi dapat dilakukan, minimal kita dapat mengurangi dampak banjir, seperti yang terjadi di ruas Jalan Tanjung Rema ketika diguyur hujan lebat,” ungkapnya.

BACA JUGA :
Terdampak Penataan Kawasan Sekumpul, PUPRP Fasilitasi Pengukuran Tanah Warga

Menurut Ade, kalau hanya melakukan penataan dan normalisasi saluran drainase di kawasan ruas Jalan Tanjung Rema, air pada saluran drainase tetap tidak dapat mengalir lancar. Dampaknya, banjir akibat luapan air drainase ketika diguyur hujan lebat masih akan terjadi.

“Agar air tidak tergenang sampai ke badan jalan dan aliran air dari salurkan drainase dapat berjalan lancar, memang harus dilakukan normalisasi sungai di Folder Antalangu, dan Detail Engineering Design (DED) pun sudah ada. Seperti apa pun besarnya saluran drainase, kalau tempat pembuangannya dangkal sudah pasti sia-sia,” tegasnya.

Kegiatan normalisasi sungai Folder Antalangu pun, tambah Ade, juga merupakan output dari rencana penataan kawasan Sekumpul saat ini. Meskipun upaya normalisasi tidak dapat mencegah bencana banjir. Namun, setidaknya dapat mengurangi dampak dan lamanya genangan air banjir.

“Untuk kegiatan normalisasi sungai di Folder Antalangu diestimasikan sekitar Rp750 Juta. Namun, karena penataan kawasan sekumpul terbagi 3 segmen. Tentunya, harus menyelesaikan semua segmen-segmen tersebut terlebih dulu,” pungkasnya.(Zai/klik)

Scroll to Top