Krisis Oksigen RSDI Banjarbaru Teratasi

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

kKlikkalimantan.com, BANJARBARU – Akhirnya krisis oksigen yang sempat terjadi di Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Banjarbaru, sejak tadi malam telah teratasi.

“Alhamdulillah, tadi malam RSDI Banjarbaru telah mendapatkan suplay oksigen sebanyak 15 ton. Dengan demikian krisis oksigen yang sempat terjadi beberapa hari lalu sudah teratasi,” ungkap Direktur RSDI Banjarbaru melalui Kepala Bagian Tata Usaha RSDI Banjarbaru, M Firmansyah, Senin 26 Juli 2021.

Seperti yang diketahui beberapa lalu Kalimantan Selatan mengalami krisis oksigen. Terhitung sejak sabtu 24 Juli 2021, akibatnya  pasokan oksigen untuk merawat pasien covid-19 sangat terbatas. Tak terkecuali RSDI Banjarbaru.

Menurut Firman, pihaknya telah melakukan upaya-upaya dalam menyikapi hal tersebut.

“Semua yang terjadi di rumah sakit kami laporkan kepada, Walikota Banjarbaru. Bahkan untuk mendapatkan oksigen Pak Walikota  dan Forkompinda langsung turun kelapangan berkoordinasi dengan PT Samator, bahkan sempat begadang di sana,” ujarnya.

PT Samator paparnya, merupakan satu-satunya produsen yang masih bisa memproduksi oksigen. Dengan kemampuan produksi yang sangat terbatas.

“Alhamdulillah melalui lobby yang dilakukan Walikota bersama jajaran Forkompimda, RSDI mendapatkan alokasi yang cukup sementara waktu,” ujarnya.

Dalam upaya menghemat ketersediaan oksigen tambahnya, RSDI melakukam penutupan layanan IDG dan tidak menerima pasien baru dan fokus merawa pasien yang ada dirawat inap.

Firman juga menambahkan, dengan ini RSDI mendapatkan 75 tabung oksigen yang didistribusikan secara bertahap. Sementara itu, jumlah pasien yang terkonfirmasi meninggal dunia karena Covid sejak Sabtu 24 Juli sudah mencapai 27 orang, dan meninggal sebelum dirawat 2 orang.

“Saat ini RSDI sedang melakukan skrining terhadap seluruh karyawan/wati, karena dalam beberapa hari terakhir hasil pemeriksaan swab PCR. 116 karyawan baik itu tenaga kesehatan maupun non kesehatan terkonfirmasi terpapar covid-19. Sehingga beberapa layanan terpaksa ditutup, karena banyak yang melakukan isolasi mandiri,” jelasnya. (kus/klik)

BACA JUGA :
RSDI Banjarbaru Jadi Rumah Sakit Transit Pasien Korona
Scroll to Top