klikkalimantan.com, BANJARBARU – Kalimantan Selatan memiliki tradisi yang sudah turun temurun dilakukan. Tradisi ini biasanya bertepatan pada 10 Muharram, yaitu membagikan bubur Asyura secara gratis, kepada warga dan dijadikan untuk berbuka puasa Asyura. Seperti yang dilakukan oleh warga Cempaka, yang bergotong-royong membuat bubur Asyura.
“Bagi kami masyarakat Cempaka, setiap tahun selalu membuat bubur Asyura secara gotong-royong. Kali ini kami memasaknya di lingkungan TKA Salamul Ridwan, Cempaka Kertak Baru. Sebelumnya, para laki-laki bergotong royong mencari kayu bakar, dan membuat tempat-tempat untuk masak. Hari ini perempuan yang memasak buburnya,” jelas salah seorang pengurus TKA Supian Hadi. Kamis, 19 Agustus 2021, kepada Klikkalimantan.com.
Sejarah tradisi bubur Asyura, bagi kalangan suku Banjar yang merupakan di Kalimantan, Hari Asyura diperingati dengan membuat bubur Asyura yang terbuat dari beras dan campuran 41 macam bahan yang berasal dari sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan.
“Bubur Asyura yang dibuat ini akan dibagikan kepada warga dan anak yatim di sekitar Cempaka, utamanya warga Rt 22 Kertak Baru,” ujarnya.
Pembuatan bubur asyura ini diperingati untuk mengenang sekaligus mengambil hikmah dari berbagai peristiwa bersejarah bagi kaum Muslim sejak Nabi Adam Alaihi Salam (AS), manusia pertama yang diciptakan Allah SWT hingga kenabian Muhammad SAW, Rasul terakhir sampai akhir zaman.
Karena tahun ini masih masa pandemi papar Hadi, kegiatan terbatas dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun sebelumnya kegiatan keagamaan bulan Muharam sudah dimulai sejak malam 1 Muharam. Diantaranya kegiatan yang biasa dilakukan keliling kampung melaksanakan ritual tolak bala sambil membaca Burdah. (Kus/klik)