Keluarga Pasien Keluhkan Layanan, Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura Sebut Ada Kesalahpahaman

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura, Tofik Norman Hidayat, menyayangkan beredarnya video keluhan warga mengenai layanan rumah sakit milik pemerintah daerah tesrebut.

Maklum, hal tersebut dapat mencoreng nama baik rumah sakit, dan dapat dijerat Undang-Undang (UU) ITE.

Menurut Tofik Norman Hidayat, mestinya permasalahan tersebut dapat diselesaikan secara baik-baik. Sebab, hanya terjadi kesalahpahaman saja antar keluarga pasien dengan petugas rumah sakit.

“Karena sudah ada regulasinya yang mengatur rumah sakit, yakni tentang hak dan kewajiban baik pasien dan rumah sakit, berdasarkan UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,” ujarnya, Rabu (10/11/2021).

Dibeberkan Tofik Norman Hidayat, sejak dirawat pada 5 November 2021 lalu, pasein selalu mendapat layanan, hingga pada 6 November dilakukan operasi.

“Setelah diperbolehkan pulang pada 8 November 2021 kemarin, dan pihak keluarga juga sepakat, pihak rumah sakit pun sudah mempersiapkan proses pemulangannya. Mungkin karena ada beberapa kendala di keluarga pasien baik terkait penjemputan maupun proses administrasi, sehingga pada 8 November pun batal untuk pulang,” katanya.

Kendati demikian, lanjut Tofik Norman Hidayat, pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan. Baik perawatan, makanan, pemeriksaan, hingga dibesuk dokter. Meskipun infus sudah dilepas, karena sebelumnya sudah dipersiapkan untuk pulang.

“Karena sistem administrasi menghitung pemulangannya pada 9 November, sehingga ada biaya tambahan lagi. Begitupun terkait visitase pasein yang dilakukan dokter. Karena secara SOP pihak rumah sakit harus melakukan visitase pasien, meskipun keluarga tidak meminta. Biayanya pun sudah ditentukan,” jelasnya.

Tofik Norman Hidayat menduga, hal itulah yang mungkin menjadi pemicu keluarga pasien yang akhirnya mengeluhkan layanan RSUD Ratu Zalecha Martapura yang dinilai kurang memuaskan.

“Terkait keluarga pasein yang mendorong sendiri bed tidur pasien, berdasarkan informasi kepala ruangan, keluarga pasein tidak bilang sudah mau pulang. Sehingga, terjadilah kesalahpahaman. Tapi kan dari tayangan video itu ada perawat yang membantu memindahkan pasien dari bed ke mobil ambulan, setelah mengetahui hal tersebut,” ucapnya.

BACA JUGA :
25.813 KPM di Kabupaten Banjar Terima Bantuan Pangan, Kepala Bappedalitbang: Dimulai Kecamatan Mataraman dan Martapura Barat

Atas kesalahpahaman tersebut, lanjut Tofik Norman, pihaknya sudah bersurat kepada keluarga pasien untuk datang ke rumah sakit mengklarifikasi perihal tersebut.

“Sehingga kita pun bisa mengetahui apa sih permasalahannya. Mudah-mudahan, kalau tidak bisa hari ini, besok mereka dating. Dengan begitu kita bisa mengetahui akar permasalahan sebetulnya, dan dapat diselesaikan secara baik-baik. Sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Serta, hal ini juga akan menjadi bahan evaluasi kita ke depan, untuk meningkatkan kualitas layanan,” harapnya.

Tofik Norman Hidayat memastikan, pihaknya akan melakukan sejumlah evaluasi terkait biaya pelayanan di RSUD Ratu Zalecha Martapura, demi meringankan beban masyarakat kelas menengah ke bawah.(zai/klik)

Scroll to Top