klikkalimantan.com, MARTAPURA – Dibangun pada 1992, Jembatan Gantung di RT03, Desa Astambul Seberang, yang menghubungkan dengan Astambul Kota, Kecamatan Astambul, rusak akibat ditabrak tumpukan dahan pohon bambu yang terseret derasnya arus Sungai Martapura pada Selasa (30/11/2021) sekitar pukul 14.30 Wita.
Sejak 3 hari terakhir, intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Banjar, khusus di wilayah Kecamatan Astambul, seakan tak pernah henti, dan dengan curah yang cukup tinggi.
Akibatnya, selain debit air sungai mengalami peningkatan hingga meluap, berbagai meterial, tak terkecuali dahan pohon besar yang jatuh ke sungai pun terseret arus, hingga menghantam bagian sisi Jembatan Astambul yang membentang di atas Sungai Martapura.
Menurut Jamhur, Kepala Desa (Kades) Astambul Seberang, pada saat itu sedang berada di Balai Desa, sangat kaget ketika mendapat laporan warga bahwa Jembatan gantung tersebut rusak akibat diterjang tumpukan dahan bambu yang hanyut terbawa derasnya arus Sungai Martapura yang meluap.
“Saya langsung meninjau ke lokasi. Ternyata kondisi jembatan memang rusak, tak bisa dilewati, dan langsung saya laporkan ke Kecamatan Astambul,” ujarnya kepada sejumlah awak media.
Apakah Jembatan gantung tersebut pernah dilakukan perbaikan oleh instansi terkait sebelumnya, mengingat lantai dasar jembatan berbahan besi sudah nampak keropos?
Jamhur mengakui, pada 2018 lalu sudah dilakukan rehabilitasi oleh dinas terkait. Yakni mengganti lantai dasar yang sebelumnya berbahan kayu Ulin dengan besi, serta mengganti tali bajanya.
“Setelahnya tidak ada lagi dilakukan perbaikan. Karena itu, apabila ada kerusakan, warga hanya secara swadaya melakukan perbaikan. Seperti melapisi lantai besi yang keropos dengan jenis kayu Ulin pada bagian bawahnya. Kejadian meterial menghantam badan jembatan ini pun bukan pertama kalinya, tapi sudah sering, dan kali ini yang terparah,” ucapnya.
Akibat kerusakan tersebut, jembatan penghubung antar desa tersebut tidak dapat dilalui kendaraan motor roda dua. Jadi warga harus menggunakan akses lain, yakni lewat Jembatan Gantung Sungai Baung.
“Tapi jembatan tersebut masih dapat dilintasi warga dengan jalan kaki. Namun tetap harus berhati-hati, karena kondisi lantai jembatan keropos dan miring,” kata Jamhur.(zai/klik)