klikkalimantan.com, MARTAPURA – Ketua DPRD Kabupaten Banjar, HM Rofiqi, prihatin. Pasalnya, hampir 70 hingga 80 persen perkara yang masuk di pengadilan adalah kasus peredaran narkoba.
Ungkapkan ini disampaikan politisi Gerindra Kabupaten Banjar tersebut usai mengikuti kegiatan pemusnahan Barang Bukti (BB) yang dilaksanakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Banjar, dan dihadiri Bupati serta Kapolres Banjar, Kamis (13/10/2022).
“Kalau bicara kolaborasi, saya juga bingung kolaborasinya seperti apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi masalah peredaran narkoba di Kabupaten Banjar. Sebab, permasalahan narkoba ini sudah jelas diatur dalam Undang Undang (UU), tidak boleh diatur Perda,” ujarnya kepada sejumlah awak media.
Rofiqi mengaku, kalau berbicara tentang maraknya kasus peredaran narkoba di Kabupaten Banjar, dirinya secara pribadi lebih melihat dari segi aspek sosial. Dimana maraknya peredaran narkoba ini dikarenakan perekonomian masyarakat yang masih rendah.
“Biasanya, anak mudah yang tidak ada pekerjaan atau tidak ada kesibukan, lebih mudah terjerumus dalam dunia narkotika. Makanya, saya selalu bilang perkembangan ekonomi yang bagus dan tingkat penyerapan ketenagakerjaan yang baik dapat menghindarkan generasi muda kita terjerumus dalam dunia narkoba,” tegasnya.
Karena itu, Rofiqi mengajak semua stakeholder terkait, hingga tokoh masyarakat, agar bersama-sama dalam membenahi permasalahan tersebut. Tak terkecuali Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) yang dinobatkan sebagai Duta Narkoba.
“Permasalahan ini bukan hanya tugas keposilian, tapi tugas semua pihak. Baik pemerintah, ulama, dan stakeholder terkait lainnya. Tak terkecuali TP-PKK. Jadi, TP-PKK pun harus aktif dan terjun langsung untuk memberikan edukasi agar masyarakat menjauhi narkoba. Sebab, penobatan Duta Narkoba bukan hanya sekadar embel-embel saja. Jangan sampai Kabupaten Banjar yang berjuluk Kota Serambi Makkah ini hancur karena narkoba,” ucapnya.
Terlebih, papar Rofiqi, di sendi-sendi pelosok desa yang ada di Kabupaten Banjar telah terjadi peredaran narkoba yang sangat besar.(zai/klik)