klikkalimantan.com, PARINGIN-Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Balangan, menggelar ekspose akhir kajian persepsi publik terhadap kinerja pembangunan dan pelayanan public di Kabupaten Balangan, yang dilaksanakan di Aula I Bappedalitbang, Parsel, Balangan, Rabu (4/10).
Ketua Peneliti Studi Kebijakan Publik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Taufik Arbain menyampaikan, kajian survei ini merupakan inisiasi dari Bappedalitbang Balangan, yang bekerjasama dengan pusat studi kebijakan publik.
Survei, kata Taufik Arbain, dilakukan untuk melakukan percobaan pemetaan sejauh mana kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Balangan dalam pembangunan dan pelayanan publik di daerah ini.
“Tujuannya untuk menganalisis dan memberikan rekomendasi apa yang harus dibuat ke depannya di daerah ini. Biasanya selama ini penilaian kinerja itu hanya dinilai secara internal oleh lembaga saja, makanya saya mengapresiasi terhadap inisiasi dari Bappedalitbang Balangan,” kata Taufik Arbain.
Diterangkan Taufik Arbain, berdasarkan survei yang dilakukan selama ini capaian kinerja pemerintah yang baik itu berkisar antara 70-80 persen, sedangkan sangat baik berada pada kisaran 10-20 persen saja.
Namun, tambah Taufik Arbain, ada beberapa catatan penting di balik penilaian kinerja tersebut, seperti fasilitas pengembangan kawasan wisata di desa kemudian pembinaan Bumdes, perbaikkan infrastruktur jalan dan jembatan di desa agar lebih ditingkatkan, termasuk pula lapangan pekerjaan bagi penduduk.
Kepala Bappedalitbang Balangan, Rakhmadi Yusni mengakui, sekarang ini pergeseran peran pemerintah daerah menuju model demokrasi tentunya menuntut peningkatan kualitas pelayanan publik yang baik dan dapat diterima oleh masyarakat.
“Setelah melihat hasil dari ekspose ini, saya menyimpulkan bahwa dengan adanya kajian ini dapat diketahui bahwa banyak sekali variasi cakupan pelayanan yang dapat dilaksanakan pemerintah daerah untuk dijalankan sesuai dengan model pelayanan publik yang ideal,” tukas Rakhmadi Yusni.(pr/klik)