Kalsel Berada Diposisi 15 se-Indonesia, Pemprov Bersinergi dengan Kabupaten Kota Turunkan Angka Stunting

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
BERBINCANG-Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekdaprov Kalsel, Ahmad Bagiawan tengah berbincang dengan seorang pejabat saat acara Sosialisasi Juknis Laporan Stunting dan Rencana Tindak Lanjut Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kalsel di Gedung Idham Chalid Banjarbaru.(adpim/klik)

klikkalimantan.com, BANJARMASIN-Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Provinsi Kalsel bersinergi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, dan Satgas Stunting Kalsel melaksanakan Sosialisasi Juknis Laporan Stunting dan Rencana Tindak Lanjut Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kalsel di Gedung Idham Chalid Banjarbaru, Senin (25/11/2024).

Saat kegiatan tersebut diikuti dari seluruh unsur Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalsel, TPPS 13 Kabupaten Kota, yang terdiri dari Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, Dinas PMD, OPD KB, dan Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kalsel.

Asisten III Bidang  Administrasi Umum Sekdaprov Kalsel, Ahmad Bagiawan menyampaikan, Pemprov Kalsel sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini, apalagi ini merupakan upaya bersama dalam rangka meningkatkan koordinasi dan singkronisasi supaya stunting dapat mencapai target dan mengalami penurunan.

“Kami berharap dari kegiatan ini dapat membuat laporan yang sebagaimana mestinya, sehingga laporan semester dua ini bisa terkumpul paling lambat 15 Januari 2025, yang selanjutnya diserahkan ke pusat,” kata Bagiawan.

Dikatakan Bagiawan, Pemprov Kalsel juga menginginkan agar kabupaten kota mampu mengakselerasi laporan yang baik dan benar agar berdampak pada penurunan stunting di Kalsel. Sebab, dari semester pertama, Kalsel sudah menunjukkan kemajuan untuk penurunan stunting karena berada di posisi 15 se-Indonesia.

Oleh karena itu, tambah Bagiawan, peran dan tugas masing-masing TPPS kabupaten kota untuk menggerakkan upaya yang terpadu dan integratif, serta melakukan pendampingan kepada kader-kader di tingkat desa yang menjadi ujung tombak percepatan penurunan stunting.

“Pemprov Kalsel menargetkan angka stunting 14 persen pada 2024. Sekarang ini memang masih ada selisih 10,7 persen lagi yang harus segera diintervensi. Ini artinya, kita harus lebih giat, masif, dan melangkah tepat sasaran untuk mengejar target yang diharapkan,” pinta Bagiawan.

BACA JUGA :
Prihatin Pendidikan Warga Bantaran Sungai, Polisi Ini Bikin ‘Perpustakaan Air Keliling’

Kepala DPPPAKB Kalsel, Sri Mawarni melanjutkan, kegiatan ini juga untuk membangun dan meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan sinergi lintas sektoral di tingkat provinsi dan kabupaten kota, serta mendorong TPPS provinsi dan kabupaten kota dalam persiapan penyusunan laporan TPPS semester II sesuai dengan outline laporan TPPS tahun 2024.

“Intinya kita akan terus bersinergi dan berkolaborasi, serta melakukan penguatan-penguatan di sektor yang masih dianggap kurang dalam menyiapkan generasi kita menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Sri Mawarni.(pr/klik)

Scroll to Top