klikkalimantan.com, BANJARMASIN — Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Banjarmasin mengusulkan anggaran sebesar Rp52 miliar dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Banjarmasin Tahun 2026.
Usulan ini disampaikan dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) di Gedung Dewan, Kamis (20/11/2025).
Kabag Kesra Kota Banjarmasin, Juli Khair mengungkapkan, angka tersebut dinilai realistis karena terdapat rencana kenaikan insentif bagi 424 marbot, ustaz, dan ustazah. Insentif yang sebelumnya sebesar Rp400 ribu per bulan direncanakan naik menjadi Rp500 ribu mulai tahun 2026.
“Jika usulan penambahan anggaran ini diterima, tentu menjadi kabar baik bagi para marbot dan ustaz/ustazah di tahun depan,” ujarnya.
Sebelumnya, usulan anggaran Kesra terjadi efisiensi mencapai Rp10 miliar, yang berdampak pada berkurangnya kemampuan pembayaran insentif. Dengan kondisi itu, Kesra hanya mampu membayarkan insentif Rp500 ribu selama tujuh bulan.
Oleh karena itu, melalui rapat RAPBD, Kesra kembali mengajukan tambahan anggaran menjadi Rp52 miliar, agar pembayaran insentif dapat berlangsung penuh hingga akhir tahun.
“Efisiensi anggaran yang mencapai Rp10 miliar tersebut berasal dari pengurangan anggaran hibah hingga 50%. Serta penyesuaian pada pos belanja barang dan jasa. Jadi kita usulkan lagi penambahan anggaran,” katanya.
Terkait jumlah penerima insentif, Kabag Kesra menegaskan bahwa pembaruan data selalu dilakukan setiap awal tahun, untuk memastikan penyaluran insentif tepat sasaran.
“Selalu ada update data di awal tahun, biasanya Januari atau Februari,” pungkasnya. (sin/klik)



































