klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banjarmasin menggelar Seminar Penguatan Dakwah Islam Wasathiyah bagi para takmir masjid, pengasuh pondok pesantren, serta majelis taklim se-Kota Banjarmasin. Kegiatan berlangsung di Sekretariat PCNU Banjarmasin, Sabtu (22/11).
Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Muhdi, M.Ag yang merupakan dosen UIN Antasari Banjarmasin, serta Ustadz H. Mathari, S.Ag., M.I.Kom yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin.
Keduanya menyampaikan materi terkait pentingnya dakwah yang moderat, inklusif, dan sesuai dengan prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja) dalam menghadapi berbagai tantangan dakwah masa kini.
Ketua PCNU Banjarmasin, Habib Ali Khaidir Alkaff, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan, menegaskan bahwa penguatan dakwah Islam berhaluan wasathiyah sangat penting dilakukan.
Ia menilai, saat ini mulai muncul berbagai ajaran dan paham keagamaan yang tidak selaras dengan prinsip Aswaja sebagaimana diwariskan para ulama dan pendiri Nahdlatul Ulama.
“Penguatan dakwah Islam menjadi sangat penting karena kita melihat semakin banyak ajaran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jamaah. Ini merupakan amanat para tokoh dan para masyayikh pendiri NU yang harus terus kita jaga dan wariskan,” ujarnya.
Habib Ali berharap, melalui seminar ini para peserta dapat memperkuat wawasan, meningkatkan kapasitas dakwah, serta menjaga nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat.
Selain itu, ia menekankan perlunya kolaborasi antara takmir masjid, pesantren, dan majelis taklim agar dakwah Islam yang sejuk dan menyejukkan dapat terus berkembang di Banjarmasin.
Kegiatan berjalan lancar dan mendapat antusias tinggi dari peserta yang hadir. Para narasumber memberikan pemaparan mendalam mengenai tantangan dakwah era digital, pentingnya literasi keagamaan, serta peran masjid dan pesantren sebagai pusat pembinaan umat. Seminar ditutup dengan dialog dan tanya jawab yang interaktif antara peserta dan narasumber.(sin/klik)
