klikkalimantan.com, MARTAPURA – Grafik kasus positif covid-19 di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan masih terus bergerak ke atas. Disampaikan dr Diauddin, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganaan Covid-19 Kabupaten Banjar, Senin (13/7/2020) positif covid-19 sebanyak 406. Dari jumlah tersebut, 251 pasien dirawat dengan jumlah pasien sembuh 133 orang, dan 22 meninggal dunia.
Dari jumlah kasus positif dirawat, 32 pasien dirawat inap di rumah sakit. Selebihnya menjalani isolasi mandiri. Beberapa yang lain berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Menurut dr Diauddin yang juga Kepala Dinas (Dinkes) Kabupaten Banjar, diperlukan strategi baru dalam penanganan pasien covid-19. Tujuannya menekan angka kematian akibat terpapar virus. Terlebih lagi, angka kematian akibat covid-19 di Kabupaten Banjar masih cukup tinggi, mencapai 5 persen.
“Penambahan ruang isolasi di rumah sakit menurut kami strategi yang perlu dilakukan. Karena selama ini, rumah sakit kekurangan ruang isolasi. Saat ada pasien positif, mesti dirujuk ke rumah sakit lain,” kata Diauddin.
Meski diakuinya, kekurangan ruang isolasi menjadi permasalahan jamak di setiap daerah. Minim ruang isolasi, berdampak pada tingginya risiko penularan virus karena pasien harus menjalani isolasi mandiri.
Faktanya, disampaikan Diauddin, persentase positif covid-19 dari hasil uji swap cukup tinggi, mencapai 23 persen. Jauh di angka minimun nasional yang mestinya hanya 5 persen.
Apesnya, hasil uji sampel swap di Laboratorium BTKL Provinsi Kalimantan Selatan lama keluar. “Hasil uji swap yang baru kami terima adalah sampel yang dikirim tanggal 1 Juli lalu. Jadi memang ada keterlambatan disebabkan banyaknya antrean sampel yang mesti di uji laboratorium,” kata Diaduddin.
Dipaparkan lebih lanjut, saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium ratusan sampel yang dikirim. “Jumlah sampel swap yang kami kirim 2.143 sampel. 485 sampel belum keluar hasilnya,” kata Diauddin. (to/klik)