Tanbu Gelar Pelatihan Penerapan Teknologi Adaptif Hasil Riset Pupuk Hayati

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
(Foto : net/klik)

Klikkalimantan.com, BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), melalui Dinas Perikanan bersama Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), menggelar pelatihan penerapan teknologi adaptif atas hasil riset pupuk hayati.

Pelatihan dilaksanakan di Batulicin Irigasi, pada 26-29 Agustus 2020 lalu, dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat tentang cara pengolahan pupuk hayati yang berasal dari rumput laut.

Menurut A Gafur Ariyasi SSt Pi, selaku Tim Koordinator Pelatihan dari Dinas Perikanan, biaya yang diperlukan untuk membuat pupuk hayati ini sangat murah, hanya berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 2.500 per kg. “Adapun rumput laut yang digunakan adalah jenis Eucheuma cottoni dan Gracilaria,” katanya.

Dari hasil dari pengolahan pupuk ini, papar A Gafur, bisa diaplikasinya ke tanaman jahe, dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan tunas.

” Kegiatan ini ke depannya akan dkembangkan dan dekelola oleh Bumdes setempat, untuk pengembangan usaha masyarakat setempat,” ujarnya.

Menurut A Gafur, pada pembuatan pupuk hayati ini ada 2 hasil produk yang didapat. Yaitu pupuk hayati cair, dan pupuk hayati padat. Sedangkan waktu pembuatan selama 15 hari, karena dperlukan proses fermentasi.

” Biaya ini sangat murah dan terjangkau bagi masyarakat yang ingin mengaplikasikannya. Sebab, semua bahan yang diperlukan sangat mudah dan tersedia di sini,” katanya.

Masih menurut Gafur, rumput laut yang digunakan adalah jenis Eucheuma cottoni, Sargassum, dan Gracilaria. Bahan yang diperlukan antara lain rumput laut, tepung ikan, tepung cangkang rajungan atau tepung kulit udang, kotoran sapi (kohe), dan abu tandan sawit.

“Pada kegiatan kali ini, diikuti peserta sebanyak 20 orang berasal dari desa setempat terdiri dari warga, anggota HIPMI, anggota HIPMIKINDO, dan para pengusaha UMKM,” jelasnya.

BACA JUGA :
Selama 2021, Kasus Penganiayaan di Kabupaten Banjar Meningkat

A Gafur berharap, dari pelatihan ini akan muncul usaha baru bagi masyarakat Tanah Bumbu. Juga terjagi substitusi/pergantian dari pupuk kimia ke pupuk hayati, hingga dapat menciptakan lapangan kerja baru.

Selaku narasumber kegiatan, Jamal Basmal (Peneliti Utama) yang berasal dari BBRP2BKP menuturkan, kegiatan ini merupakan hasil dari penelitian yang didesiminasikan ke masyarakat, agar dapat mengaplikasikannya sesuai keperluan mereka. (mud/klik)

Scroll to Top