klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Belum terisinya kursi Sekretaris DPRD Banjarmasin (Sekwan), memunculkan berbagai polemik di anggota dan unsur pimpinan DPRD Banjarnasin.
Semenjak Setwan Iwan Ristianto hijrah ke Pemprov Kalsel dan dilantik pada Senin (13/10) lalu, hingga saat ini belum juga ada keputusan siapa yang akan ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Sekwan DPRD Banjarnasin selanjutnya.
Kekosongan ini bisa menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak, terkait efektivitas dan kelancaran administrasi serta koordinasi antara legislatif dan eksekutif. Lantaran, Sekwan punya peran strategis dalam mendukung kegiatan legislatif.
Selain bertanggung jawab atas urusan administrative, Sekwan juga menjadi penghubung utama antara pimpinan DPRD dan perangkat daerah lain, termasuk dengan kepala daerah. Jika tidak segera diisi, beberapa kebijakan bisa tertunda atau tidak berjalan maksimal karena tidak adanya kepastian administratif.
Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, H Harry Wijaya SH MH, menepis jika unsur pimpinan sudah melakukan komunikasi final antara Fraksi-Fraksi, Wakil Ketua dan Ketua DPRD Banjarmasin, hingga menghasilkan sebuah suara bulat.
“Komunikasi hingga mendapat sebuah keputusan belum ada. Jika ada muncul kandidat pun tidak serta merta langsung diterima. Kami inginnya ada fit and profer test terlebih dahulu,” ucapnya.
Harry Wijaya yang pada periode sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Banjarmasin menilai, sebenarnya untuk menyelesaikan persoalan ini kuncinya adalah komunikasi dan saling keterbukaan.
“Kami coba inten berkomunikasi dengan unsur pimpinan, juga mendengarkan masukan pimpinan fraksi. Semua harus diakomodir,” harapnya.
Lebih jauh Ketua DPD PAN Banjarmasin ini yakin dengan saling terbuka dan komunikasi, kosongnya kursi Sekwan Banjarmasin ini segera terisi, dengan mengakomodir semua usulan mulai Fraksi dan unsur pimpinan DPRD Banjarmasin.
“Komunikasi lebih terbuka, memberikan keleluasaan saran dan pendapat, Insya Allah hasilnya akan baik saja,” tutupnya.
Lantas, sampai kapan kosongnya kursi Sekwan di DPRD Kota Banjarmasin ini segera terisi, ataukah ada indikasi tarik ulur dalam menentukan siapa yang pantas menduduki jabatan itu.(sin/klik)