Tanda Tangan Palsu, Satreskrim Periksa Unsur Pimpinan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Kasat Reskim Polres Banjar

Klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus dugaan pemalsuan tanda tangan Ketua DPRD Kabupaten Banjar, M Rofiqi yang di-scan tanpa izin saat gelaran rapat paripurna pada 27 April 2022 lalu, terus berproses di Polres Banjar.

Akhir Juni 2022 lalu, dari pantauan Klikkalimantan.com nampak terlihat salah satu unsur pimpinan DPRD Kabupaten Banjar tengah berada di lingkungan Polres Banjar.

Dikonfirmasi terkait keberadaan salah satu unsur pimpinan DPRD di lingkungan Polres Banjar, apakah berkaitan dengan proses pemanggilan yang dilakukan Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Banjar dalam melakukan pemeriksaan saksi-saksi?

Kepala Satreskrim Polres Banjar, Iptu Fransiskus Manaan pun membenarkannya, bahwa Satreskrim Polres Banjar sudah memanggil salah satu unsur pimpinan DPRD Kabupaten Banjar, Ahmad Rizanie Anshari selaku Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Banjar.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap Ahmad Rizanie, bahkan gelar perkaranya sudah dilakukan. Makanya, kita akan kembali memanggil beberapa orang saksi lagi, kemungkinan dua orang dari kalangan ASN Sekretariat Dewan (Sekwan),” ujarnya pada, Kamis (14/7/2022).

Tak hanya itu, Iptu Fransiskus Manaan pun memastikan akan mengusut tuntas terkait kasus dugaan pemalsuan tanda tangan  Ketua DPRD Kabupaten Banjar yang di-scan tanpa izin tersebut.

“Kasus ini kan juga menjadi atensi. Sehingga harus diusut tuntas,” tegasnya.

Seperti diketahui, gelaran Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar dengan tiga agenda kegiatan pada Rabu (27/4/2022), kembali ricuh.

Diduga, kericuhan terjadi akibat tandatangan Ketua DPRD Kabupaten Banjar, M Rofiqi, terhadap sejumlah agenda kegiatan di DPRD dipalsukan oleh salah satu oknum anggota dewan, sehingga terjadi perubahan dari jadwal semestinya.

Sontak saja, Rapat Paripurna yang salah satunya mengagendakan tentang Pemilihan dan Penetapan Pimpinan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar banyak menuai interupsi, dan hampir terjadi baku hantam antar sesama anggota dewan. Namun, sempat dicegah, dan rapat pun diberhentikan.(zai/klik)

BACA JUGA :
Kabupaten Banjar Terancam Tak Dapat Penuhi Target Nasional Vaksinasi
Scroll to Top