klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2024-s028 resmi dikukuhkan, Selasa (7/5/2024).
Pelantikan dan pengukuhan DPD Apersi Kalsel dilaksanakan di Gedung Mahligai Pancasila, dihadiri Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, sekaligus membuka acara, dan Ketua TP PKK Kalsel Hj Raudhatul Jannah atau akrab disapa Acil Odah.
Hj Wahidah Muchtar resmi menjabat sebagai Ketua dan H Fikri sebagai Sekretaris DPD Apersi Kalsel Masa Bakti 2024-2028. Pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung Ketua DPP Apersi, H Junaidi Abdillah, didampingi Sekjen Apersi, Daniel Djumali.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor dalam sambutannya mengatakan, kolaborasi dan sinergisitas Apersi dan pemerintah daerah bisa semakin diperkuat dalam penyediaan rumah untuk masyarakat. Khususnya masyarakat dengan katagori berpenghasilan rendah atau MBR.
“Kita terus mendorong agar masyarakat golongan MBR diberikan kemudahan dalam mendapatkan rumah yang layak. Perlu dikuatkan kolaborasi dan sinergisitas dengan semua pihak.
“Kedepannya, masyarakat Kalsel harus sejahtera, baik sandang, pangan, maupun papan,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPP Apersi, H Junaidi Abdillah. Ia menyebut, kerjasama dengan pemerintah harus terus dikuatkan guna memenuhi tercapainya target 1 juta rumah hingga akhir tahun ini.
Disamping itu, Apersi juga mendukung program presiden yang akan datang dengan target 3 juta rumah. Karenanya, kerjasama dengan perizinan, pertanahan, kelistrikan hingga perbankan, harus terus ditingkatkan agar target pemerintah itu bisa tercapai.
“Poinnya adalah, bagaimana mensejahterakan masyarakat,” katanya, seraya memberi ucapan selamat atas pengukuhan DPD Apersi Kalsel Periode 2024-2028.
Sementara itu, Ketua DPD Apersi Kalsel Hj Wahidah Mukhtar menyebutkan siap mengemban amanat sebagai ketua, dan membawa Apersi Kalsel lebih maju. Serta mampu melaksanakan program Apersi dengan lancar dan target yang diharapkan bisa tercapai.
Ia pun berharap, kendala yang dihadapi selama ini, seperti lambatnya jaringan listrik perumahan baru, ketersediaan air bersih, agar bisa menjadi atensi khusus dan solusi terbaik untuk mengatasinya.
“Kendala utama lambatnya pemasangan listrik terutama di perumahan baru, sementara nasabah ingin secepatnya menempati. Kedepannya, hal seperti ini tidak terjadi lagi,” tandasnya.(sin/klik)
