Jumat, Agustus 29, 2025
BerandaBanjarDebit Air Waduk Naik, BPBD: Masih Dalam Batas Normal

Debit Air Waduk Naik, BPBD: Masih Dalam Batas Normal

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Berdasarkan laporan pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, debit air Waduk Riam Kanan, Kecamatan Aranio, mengalami peningkatan.

Sebelumnya, yakni pada 28 November 2021, sekitar pukul 06.00 Wita pagi, DMA air waduk sekitar 57,180 meter. Namun, karena kondisi cuaca mendung dan disertai hujan, DMA air waduk kini berada di 57,240 meter.

Kendati bencana banjir sudah mulai melanda beberapa desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Banjar, namun Kepala Kabupaten Banjar, HM Irwan Kumar, melalui Azhar Alamsyah selaku Sekretarisnya menjelaskan kondisi tersebut masih dalam batas normal.

“Tetapi, sehubungan dengan curah hujan yang mulai meningkat, dan mulai terjadi genangan air, saya mengimbau masyarakat di Kabupaten Banjar yang berada di bantaran sungai dan daerah rawan banjir untuk selalu waspada dan siap siaga guna menghadapi kemungkinan terjadi banjir. Jadi, untuk masyarakat di bantaran sungai, dan daerah yang sudah digenangi banjir agar lebih berhati-hati beraktivitas, karena kondisi sungai berarus deras, tebing pun rawan longsor, serta mengamankan kabel listrik bagi daerahnya yang sudah tergenangi air banjir,” imbaunya.

Sebelumnya, yakni pada 15 November 2021 lalu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Darlianto, mengungkapkan, berstatus Siaga Darurat Bencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar sudah melakukan berbagai upaya untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Banjar. Mulai dari menggelar rapat koordinasi (rakor), hingga mendirikan posko.

“BPBD telah menyiapkan sebanyak 25 personel untuk bersiaga selama 24 Jam, disertai kesiapan sejumlah alat penunjang kedaruratan,” ujarnya.

Yayan menyebutkan, ada sejumlah titik daerah rawan banjir di Kabupaten Banjar, khususnya yang berada di bantaran Sungai Martapura.

“Daerah rawan banjir antara lain Kecamatan Pengaron, Simpang Empat, Mataraman, Astambul, Martapura, Martapura Timur, Martapura Barat, hingga Sungai Tabuk. Jadi, saban kali terjadi banjir, daerah hilir lah yang terdampak paling lama. Seperti yang terjadi di tahun sebelumnya, yakni di Kecamatan Sungai Tabu, Gambut, dan Kecamatan Kertak Hanyar,” katanya.

Hal tersebut terjadi, papar Yayan, karena faktor pasang surut air laut. Sehingga air banjir yang menggenang berangsur cukup lama hingga surut.(zai/klik)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments