klikkalimantan.com, MARTAPURA – Wabah Covid-19 yang mendera Indonesia pada awal 2020 lalu tentunya sangat berdampak terhadap merosotnya perekonomian masyarakat, tak terkecuali perekonomian masyarakat di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Karenanya, di tengah penyelenggaraan event Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Tingkat Nasional di Provinsi Kalsel yang akan digelar di tiga daerah pada 10-19 Oktober 2022 mendatang, yakni di Kota Banjarmasin, Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar, diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
Harapan ini dilontarkan salah seorang pedagang di Kawasan Wisata Kuliner (KWK) Martapura, yakni H Andi Arpani, Senin (3/10/2022).
“Akibat pandemi Covid-19 lalu, omset saya yang semula berkisar Rp1 Juta per hari turun drastis menjadi berkisar Rp500.000 hingga Rp300.000. Sedangkan untuk biaya sewa tempat sekitar Rp217.000 plus retribusi harian sebesar Rp8.000,” tuturnya.
Menurut H Andi Arpani, salah satu faktor menurunnya pendapatan pedagang di Pasar KWK Martapura selain dampak pandemi Covid-19, yakni ulah salah satu pedagang kuliner yang memasang tarif menu makanan di luar batas kewajaran di kawasan Pasar Tradisional Martapura.
“Kita yang berjualan di Pasar KWK Martapura juga terkena imbasnya, akibat ulah salah satu pedagang tersebut. Ditambah, sekitar 19 unit bak tempat berjualan di Pasar KWK banyak yang kosong atau tidak aktif lagi berjualan,” ujarnya.
Tentunya, papar H Andi Arpani, hal tersebut juga sangat mempengaruhi terhadap pendapatan pedagang di Pasar KWK yang tetap aktif berjualan, yakni menjadi sepi pengunjung.
“Kalau semua aktif berjualan, tentunya suasana akan ramai dan memancing minat pengunjung untuk dating dan membeli jajanan kuliner di pasar ini. Sebab, ada beraneka ragam jajanan kuliner yang bisa mereka pilih sesuai dengan seleranya,” ucapnya.
Menanggapi perihal tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Humas Perumda Pasar Bauntung Batuah (PBB) Kabupaten Banjar, Gusti Andre, menjelaskan bahwa pihak manajemen Perumda PBB sudah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
“Tempat-tempat pedagang di Pasar KWK Martapura yang kosong kurang lebih sekitar enam bulan tersebut, nantinya akan ditempati para pedagang yang saat ini masih aktif berjualan di bawah pohon beringin samping ruas Jalan Sukaramai, tak jauh dari Pasar KWK Martapura,” jelasnya.
Selain itu, tambah Gusti Andre, guna mencegah ulah pedagang nakal yang menjual harga menu makanan di luar batas kewajaran kembali terulang, khususnya dalam rangka menyambut tamu di even Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XXIX Tingkat Nasional di Provinsi Kalsel.
Perumda PBB sudah melakukan berbagai upaya pencegahan, mulai dari melakukan sosialisasi, memberikan imbauan untuk menyediakan daftar harga menu makana, serta sanksi yang akan dikenakan apabila terbukti melanggar.
“Untuk meningkatkan minat pengunjung berbelanja, kita juga sudah melakukan perbaikan infrastruktur di Kawasan Pasar Tradisional Martapura, hingga mengimbau pedagang agar memberikan pelayanan terbaik, ramah, tamah, dan murah senyum saat melayani konsumen guna menjaga Marwah Kabupaten Banjar sebagai Kota Serambi Makkah,” pungkasnya.(zai/klik)