klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pada Januari dan Februari 2025, dua pasien balita berusia 7 bulan dan 11 bulan asal Kecamatan Astambul dan Martapura yang sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura dinyatakan meninggal dunia akibat terserang diare dan muntaber (muntah dan berak).
Berdasarkan keterangan resmi dari RSUD Ratu Zalecha Martapura, nyawa kedua balita tersebut tidak dapat diselamatkan karena saat tiba di rumah sakit sudah dalam kondisi dehidrasi berat.
Menyoroti peristiwa tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar H Ahmad Fauzan Asniah menyalahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar yang dinilai kurang maksimal dalam melaksanakan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Karena ketidak tahuan masyarakat, dikira anaknya berak-berak biasa saja padahal terserang muntaber. Karena terlalu lama tidak mendapatkan penanganan sehingga mengalami dehidrasi parah hingga meninggal dunia,” ujarnya pada Jumat (28/2/2025).
Jika Dinkes Kabupaten Banjar kurang melakukan sosialisasi, lanjut Politisi Golkar ini, berarti kegiatannya harus dimaksimalkan lagi.
“Kegiatan sosialisasi harus lebih intensif kepada masyarakat atau digencarkan lagi. Kalau dananya tidak ada anggarkan, kita siap follow up. Kalau memang tenaganya kurang kita bisa tambah. Jangan bicara soal efesiensi untuk kepentingan masyarakat, utamakan kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Sebab berdasarkan data pada RSUD Ratu Zalecha Martapura, data pasien balita terserang diare dan muntaber pada Januari 2025 tercatat sebanyak 45 pasien balita yang dirawat inap, dan 9 pasien rawat jalan, 1 balita dinyatakan meninggal.
Begitu juga untuk data per tanggal 12 Februari 2025, selain 1 pasien balita dinyatakan meninggal dunia. Terdata sebanyak 23 pasien balita menjalani rawat inap.
“Jelas, hal ini terjadi karena kurangnya kegiatan sosialisasi. Bahkan tingkat imunisasi di wilayah Kecamatan Martapura masih sangat rendah,” beber Fauzan Asniah.
Atas meningkatkan kasus muntaber yang menyerang balita, Fauzan Asniah berharap Dinkes Kabupaten Banjar segera menindaklanjuti, terlebih di tengah kondisi cuaca saat ini yang kadang panas, dan kadang turun hujan.
“Dalam waktu dekat ini kita akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinkes Kabupaten Banjar untuk mengetahui permasalahan sebenarnya, pelaksanaan kegiatan sosialisasi tidak maksimal dan tingkat imunisasi yang masih sangat rendah,” ucapnya.
Terlebih berdasarkan data RSUD Ratu Zalecha Martapura pada 2024, tercatat sebanyak 686 pasien balita yang ditangani karena diare, dan 112 di antaranya harus dirawat inap.(zai/klik)