Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Jajaran pengurus Persatuan Sepakbola Banjarmasin (Peseban) tak hanya berupaya meningkatkan prestasi tim berjuluk Buaya Kuning di kancah sepakbola Nasional. Peseban pun berkomitmen menghidupkan kembali klub-klub lokal yang selama ini dinilai mati suri.
Salah satu langkah untuk merealisasikan komitmen mulia itu, Manajemen Peseban kembali menggelar kompetisi sepakbola lokal antar klub se-Banjarmasin bertajuk Liga Peseban. Tahun ini, merupakan kali kedua digelar.
Sejauh ini prestasi tim Peseban di kancah lokal cukup gemilang. Yakni, beberapa kali mewakili Kalsel ke tingkat kompetisi nasional Liga 3. Sayangnya, kualitas pemain yang tak sebanding dengan pemain luar daerah, membuat Peseban tersisih.
Penjaringan yang dilakukan selama ini pun cukup matang dan terencana. Setiap seleksi pemain yang digelar pun mendapat respon yang baik oleh klub maupun pemain di luar klub, hingga sekolah sepakbola (SSB). Nyatanya, hanya sebagian kecil pemain masuk radar tim pelatih.
Bisa jadi, kendala pemain berkualitas disebabkan kompetisi berjenjang di Kalsel tidak berjalan sebagaimana luar pulau. Selain itu, saat ini klub-klub tak sebanyak dulu, waktu jaman perserikatan yang melahirkan PS Barito Putera.
Agar tak pontang-panting merekrut pemain potensial melalui jalur klub-klub sepakbola, maka Manajemen Peseban menggagas kompetisi antar klub bertajuk Liga Peseban. Sebab, kompetisi berjenjang menjadi ranahnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Manager Tim Peseban Liga 3, Aliansyah, mengatakan, kompetisi Liga Peseban dikhususkan untuk menghidupkan kembali klub-klub sepakbola Banjarmasin yang selama ini terkesan mati suri. Tujuannya, untuk memunculkan pemain-pemain berkualitas yang ke depannya bisa memperkuat tim Peseban.
“Selain mengejar prestasi hingga ke tingkat Nasional, Peseban juga punya komitmen lain. Yakni menghidupkan kembali klub-klub sepakbola lokal di Banjarmasin,” katanya.
Aliansyah mengakui, komposisi pemain yang selama ini memperkuat Peseban didominasi oleh pemain berasal dari Sekolah Sepakbola (SSB). Idealnya, ada pemain yang berasal dari klub lantaran punya pengalaman bertanding.
“Kita harap dengan bangkitnya klub-klub lokal di Banjarmasin, dapat mengakomodir pemain-pemain muda saat ini. Artinya, ada keterlibatan klub lokal dalam upaya mendorong lahirnya pemain-pemain muda potensial,” katanya.
Komitmen Peseban tersebut ternyata seiring dengan program pembangunan. Aliansyah mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin pun berkeinginan agar prestasi olahraga di Kota Seribu Sungai semakin meningkat.
Buktinya, nyata dukungan yang diberikan untuk kemajuan sepakbola Banjarmasin, yakni telah dibangunnya lapangan sepakbola di lima kecamatan. Meski kondisinya belum sesuai harapan, namun sudah menjadi pertanda bahwa Pemko punya keinginan yang sama dengan Peseban.
“Dukungan pemerintah untuk kemajuan Peseban sangat besar. Buktinya, lima kecamatan di Banjarmasin sudah dibangun lapangan sepakbola. Meski belum sesuai harapan, minimal sudah bisa dimanfaatkan untuk latihan atau kegiatan lainnya,” sebut pria yang juga anggota DPRD Kota Banjarmasin ini. (sin/klik)