Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBanjarAkibat Minim Sosialisasi dan Miskomunikasi, Warga Tolak Pembangunan TPSS

Akibat Minim Sosialisasi dan Miskomunikasi, Warga Tolak Pembangunan TPSS

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Tanggapi keluhan warga Kelurahan Jawa dan Desa Tunggul Irang yang tegas menolak pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPSS) di lahan eks Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Intan Martapura, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar gelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan beberapa instansi terkait di lantai II Aula Barakat Martapura, Senin (22/11/2021) siang.

Pada Rakor tentang Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Perkotaan Air Santri yang dipimpin Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Banjar Ikhwansyah tersebut,  Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Banjar, Irwan Bora turut serta memboyong beberapa perwakilan masyarakat dari Desa Tunggul Irang dan Kelurahan Jawa yang menolak proyek pembangunan TPSS Air Santri dari Program Kota Tanpa Kumuh (KotaKu) agar mendapat kejelasan.

“Pada Rakor hari ini, Pemkab Banjar telah mengundang Komisi III yang membawa beberapa perwakilan masyarakat yang terdampak pengerjaan TPSS Air Santri. Alhamdulillah, apa yang menjadi pertanyaan mereka dan dinamika di lapangan, sudah kita sampaikan. Terkait adanya kekurangan dalam pelaksanaannya, akan menjadi catatan kita sebagai bahan evaluasi,” ujarnya ketika ditanya klikkalimantan.com dan sejumlah awak media.

Tak hanya itu, pejabat definitif Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Banjar ini pun mengakui, bahwa pemicu penolakan warga dikarenakan miskomunikasi dan kurangnya sosialisasi yang dilakukan instansi terkait.

“Yang jelas, upaya sosialisasi yang dilakukan Pemkab Banjar masih belum maksimal, kalau dilihat dari proses di 2017 hingga di 2018. Karena itu, terkait kekurangan ini, kita akan mencoba membawa sahabat-sahabat (warga) kita untuk mengunjungi Bank Sampah Sekumpul. Mudah-mudahan dengan cara ini dapat memberikan pemahaman, sehingga mereka mendukung pembangunan di Kabupaten Banjar ini,” harapnya.

Dalam kesempatan rakor, Muhammad Ramli selaku Camat Martapura, mengaku siap untuk memfasilitasi masyarakat, didampingi Koordinator Kotaku, untuk melakukan studi banding ke Bank Sampah Sekumpul.

“Tentunya kita tidak ingin program ini terkendala, karena sangat berpengaruh terhadap apa yang kita laksanakan ini, dan tentunya kita tidak menghendaki hal itu terjadi. Karena itu, kita akan membentuk semacam forum kecil yang melibatkan beberapa instansi terkait dan perwakilan masyarakat, untuk mencarikan solusinya,” katanya.

Turut hadi dalam pertemuan tersebut, Perwakilan dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kelurahan Jawa, Kelurahan Murung Keraton, Kepala Desa (Kades) Tunggul Irang, Koordinasi KotaKu wilayah Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai Selatan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Selatan, dan supervisi (kons Pengawas) PT Prospera Consulting Engineers (TMC 5 Air Santri) Kotaku.(zai/klik)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments