Revitalisasi Jaringan Kelistrikan Istana Kepresidenan Ditarget Rampung Tahun depan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan, proyek revitalisasi jaringan kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta tuntas pada 2023. Revitalisasi dilakukan guna meningkatkan keandalan pasokan listrik untuk menunjang aktivitas kenegaraan dengan pasokan daya 6 Mega Volt Ampere (MVA). Keseluruhan daya tersebut digunakan untuk kelistrika di lingkungan Istana Negara, Istana Merdeka, Kantor Presiden dan Wakil Presiden, Wisma Negara, dan Sekretariat Negara. Proyek ini yang pertama kali dilakukan sejak sistem kelistrikan istana disiapkan 60 tahun silam, atau pada 1960 silam.

Memastikan proyek berjalan sesuai rencana, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo bersama Kepala Sekretariat Kepresidenan, Heru Budi Hartono melakukan peninjauan lapangan belum lama tadi. Kegiatan dilakukan usai penyerahan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC).

Heru Budi Hartono berharap agar proyek revitalisasi ini berjalan sesuai rencana. Sebab, banyak kegiatan presiden di Istana Negara yang bergantung pada pasokan listrik yang andal. “Semoga revitalisasi sistem kelistrikan di komplek Istana Kepresidenan ini dapat berjalan lancar sesuai jadwal,” kata Heru.

Senada Budi, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, revitalisasi jaringan kelistrikan ini menjadi prioritas PLN karena berkaitan dengan kepentingan bangsa yang besar, terlebih untuk ketahanan negara.

“Revitalisasi kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan adalah komitmen PLN untuk mendukung ketahanan nasional melalui pasokan listrik yang andal. Kami pastikan revitalisasi berjalan lancar dan tidak mengganggu aktivitas kenegaraan di lingkungan Istana,” ujar Darmawan.

Dia menjelaskan, revitalisasi jaringan kelistrikan ini meliputi penambahan jumlah sumber pasokan dan penarikan jaringan listriknya, pembangunan Underground Power House, pembangunan satu gardu distribusi baru, dan revitalisasi empat gardu distribusi eksisting.

“Jika sebelum direvitalisasi, ada 2 sumber pasokan listrik dengan sistem shift di lingkungan Istana Presiden. Kini dengan adanya revitalisasi, sekarang ada 4 sumber pasokan yang standby,” jelas Darmawan.

BACA JUGA :
Kapasitas Pembangkit 29 GW pada 2030, PLN Siap Pasok Listrik Hijau untuk Industri EV di Indonesia

Selain itu, penambahan juga juga dilakukan untuk Uninterruptible Power Supply (UPS) yang sebelumnya backup 25 persen untuk bagian krusial, nantinya akan menjadi 100 persen backup kelistrikan di seluruh kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

“Selanjutnya penggunaan genset setelah revitalisasi akan menjadi 100 persen backup kelistrikan PLN, dari semula hanya 30 persen. Ini akan membuat listrik sangat andal,” kata Darmawan. (*)

Scroll to Top