klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pedagang di Pasar Wadai Ramadhan 1443 di Jalan Kenanga, samping Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ratu Zalecha Martapura, keluhkan sepinya pembeli.
Menurut salah satu pedagang jajanan kuliner di Pasar Wadai Ramadhan, yakni Ummi Hani, sejak diresmikan pada 3 April 2022 lalu oleh Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur, pembeli yang berkunjung ke Pasar Wadai Ramadhan makin hari kian sepi.
Menurut Ummi Hani yang setiap tahun berjualan di Pasar Wadai Ramadhan ini, sepinya pembeli yang berkunjung ke Pasar Wadai Ramadhan yang dimotori Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) tersebut karena berbagai factor.
“Seperti akses jalan yang ditutup, serta banyaknya petugas kemanan yang berjaga. Sehingga pembeli takut berkunjung karena dikira ada razia vaksin, padahal tidak ada. Ditambah, pengunjung wajib parker. Padahal, pengunjung biasanya melihat-lihat terlebih dulu sebelum membeli,” ujarnya kepada sejumlah awak media pada, Sabtu (9/4/2022).
Kendati demikian, Ummi Hani dan sejumlah pedagang lainnya memaklumi dengan adanya penutupan jalan untuk pengguna roda dua, yakni agar jajanan kuliner di Pasar Wadai Ramadhan yang kembali digelar pasca ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19 terhindar dari debu.
“Tapi, hari ini sudah hari yang ketujuh, dan semakin hari omset kami semakin menurun. Pembeli yang ramai itu hanya di hari pertama, dengan pendapatan sebesar Rp1 Juta. Namun, hari kedua omset turun hampir separuhnya. Karena terus sepi pembeli, saya yang tadinya berjualan kue, terpaksa beralih menjual lauk pauk dan sayur untuk keperluan berbuka puasa. Karena kalau berjualan kue itu, satu hari harus habis. Kalau tidak habis dalam satu hari, kami rugi,” ucapnya.
Atas dasar tersebut, Ummi Hani mewakili pedagang berharap instansi terkait memberikan solusi terbaik untuk pedagang, agar tidak terus merugi. Sebab, even tahunan Pasar Wadai Ramadhan kali ini tak seramai kegiatan Pasar Wadai Ramadhan seperti tahun sebelumnya.
“Saya berharap ada solusi yang diberikan instansi terkait, agar pedagang di Pasar Wadai Ramadhan tidak terus-menerus merugi, khususnya terkait pembukaan portal jalan. Terlebih, jika selama dua hari tidak berjualan kami akan di-blacklist, dan tidak bisa ikut lagi di tahun yang akan datang,” harapnya.(zai/klik)