Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
MENGAYUH – Banjir di kawasan Jalan Melati di Desa Jinggah Habang Ilir, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan tak menyurutkan tekad seorang murid SD untuk tetap mengayuh sepeda menuju sekolahnya, Senin (6/1/2020). (foto: zai/klik)

klikkalimantan.com – Tingginya intensitas hujan yang hampir sepekan terakhir mengguyur wilayah Kabupaten Banjar menyebabkan beberapa desa, di antaranya Desa Tanah Abang di Kecamatan Mataraman, Desa Pasar Jati di Kecamatan Astambul, Desa Jingah Habang Ilir di Kecamatan Karang Intan, dan Desa Keramat, Kecamatan Martapura Timur dilanda banjir.

Menurut Dadang HS, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, berdasarkan hasil pemantauan timnya di lapangan, tingginya intensitas hujan hampir sepekan terakhir menyebabkan beberapa desa yang berada di kawasan bibir sungai terendam banjir, seperti banjir yang terjadi di RT 01, Desa Jingah Habang Ilir, Kecamatan Karang Intan.

“Intensitas curah hujan, utamanya dua hari terakhir inikan cukup tinggi. Karena debit air Sungai Ulin bertembah lalu turun mengalir ke Sungai Gadung dan Sungai Jingah Habang yang tak berfungsi secara maksimal, luapan air sungai hingga meluber ke jalan dan pemukiman warga pun tak dapat dihindarkan,” ujar Dadang usai memantau warga yang tertimpa musibah banjir, Senin (6/1/2020).

Kendati luapan air Sungai Jingah Habang telah menggenangi jalan dan pekarangan pemukiman warga Desa Jingah Habang Ilir, RT 01. Namun, diakui Dadang, hingga saat ini warga masih bisa beraktivitas seperti biasanya.

“Jika hujan lebat kembali turun, dipastikan luapan air sungai akan merambah hingga ke Desa Labuan Tabu dan Desa Tunggul Irang, Kecamatan Martapura,” ucapnya.

Hal serupa pun dilontarkan Rasyidi Fahmi, Kepala Lingkungan Desa Jingah Habang Ilir yang mengatakan, banjir luapan air sungai yang terjadi sejak Minggu malam tersebut, selain dilatar belakangi curah hujan yang cukup tinggi, salah satu yang menjadi faktor terjadinya banjir yakni, kondisi Sungai Jingah yang tak berfungsi  maksimal.

BACA JUGA :
PSBB Tiga Daerah di Kalimantan Selatan Tunggu Persetujuan Menteri

“Selama ini Sungai Jingah Habang tak pernah dilakukan normalisasi, sehingga untuk kedalaman air sungai pun hanya sekitar 2 meter. Mestinya, untuk kedalam dasar sungai yang idealnya itu di 6 meter,” jelasnya.

Kendati, tak pernah dilakukan normalisasi dari instansi terkait. Namun, Fahmi pun mengaku kerab melakukan pembersihan air sungai dari sampah dan enceng gondok secara bergotong royong dengan masyarakat. (zai/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top